Vaksin Sinovac Bertulis Only for Clinical Trial Beredar Secara Berantai, Ini Penjelasan Bio Farma
Bio Farma mengklarifikasi kabar yang beredar di media sosial dan pesan berantai WhatsApp.
Ketika semua sudah oke, maka akan dimulai proses produksi dan dipasarkan.
Terkait vaksin untuk program vaksinasi, Bambang memastikan, vaksin yang digunakan telah mendapatkan persetujuan izin edar penggunaan darurat dari BPOM.
Baca juga: KABAR GEMBIRA, Pemerintah Salurkan 3 Bansos Mulai Besok, Ini Sasaran yang Menerima
Soal disebut mengandung bahan tak halal
Terkait vaksin Sinovac disebut mengandung bahan tidak halal, Bambang menegaskan, keputusan halal dan tidak berada di bawah kewenangan LPPOM MUI.
Bambang menjelaskan, vero cell yang disebut pada informasi yang beredar adalah media tumbuh kembang dari virus corona.
Penggunaan media ini sebagai penumbuh virus telah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun.
Virus perlu ditumbuhkan dalam vero cell karena virus hanya tumbuh di sel hidup.
Ia menjelaskan, vero cell merupakan hasil dari semacam kultur sel sehingga bukan berarti langsung menggunakan sel dari hewan hidup.
Dalam proses pembuatan vaksin, virus ditumbuhkan dalam media vero cell untuk kemudian diambil dan selanjutnya diproses hingga menjadi vaksin.
“Jadi virus itu tempat tumbuh hanya di sel hidup. Nah, vero cell ini dipakai sebagai media tumbuh kembang virus. Hanya untuk menumbuhkan, nanti selnya ini dibuang, tidak terlibat,” ujar Bambang.
Ia mengilustrasikan seperti ketika seseorang menanam mangga. Untuk menanam mangga dibutuhkan tanah.
Vero cell dalam hal ini seperti dengan tanah atau media yang digunakan untuk tanaman mangga supaya bisa hidup.
Ketika mangga dipanen, bukan berarti seseorang memakan tanah itu.
Terkait kehalalan, LPPOM MUI tengah melakukan sertifikasi.
Bambang menyebutkan, sudah berlangsung proses audit dari LPPOM MUI pada November 2020 dan saat ini proses masih berlanjut.