Bupati Kuningan Dukung Belajar Tatap Muka, Tapi Kegiatan Ini yang dikhawatirkan Rentan Covid-19
KBM tatap muka harus dilakukan karena orang tua kesulitan mengontrol anak-anaknya saat pembelajaran dilakukan melalui daring
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Rencana sekaligus kebijakan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang menyatakan KBM (Kegiatan belajar Mengajar, red) tatap muka tahun pendidikan 2021/2022 mendatang, mendapat tanggapan dari Bupati Kuningan Acep Purnama.
Menurutnya KBM tatap muka harus dilakukan karena orang tua kesulitan mengontrol anak-anaknya saat pembelajaran dilakukan melalui daring, termasuk Acep yang juga kesulitan mengontrol anaknya.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Spraying Gunner PMI Semprot Disinfektan Kabupaten Cirebon
"Saya mendukung, karena pendidikan daring selama ini sulit dikontrol termasuk saya sendiri mengontrol anak saya sulit saat belajar daring, jadi saya dukung KBM tatap muka," ungkap Bupati Acep di sela kegiatan mendampingi Wakil Gubernur Jawa Barat H Uu Ruzhanul Ulum di Desa Sembawa, Kecamatan Jalaksana, Selasa (24/11/2020).
Orang nomor satu di Kuningan ini mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan telah menggelar simulasi KBM tatap muka di beberapa sekolah sejak satu bulan terakhir.
Baca juga: Muncul Klaster Pesantren, Satgas Indramayu Siagakan Petugas, Aktivitas Pondok Dihentikan Sementara
“Namun masih banyak ditemukan kekurangan dalam simulasi KBM tatap muka yang salah satunya adalah masih munculnya kerumunan terutama saat jam pulang sekolah,” katanya.
Acep menegaskan bahwa pelaksanaan simulasi meski sudah berjalan baik tapi masih banyak hal yang terlupakan.
Baca juga: Ini Daftar 11 Puskesmas di Majalengka yang Ditutup Usai Puluhan Pegawai Terpapar Covid-19
“Dan belum sesuai standar yang diharapkan diantaranya masih ada kerumunan," katanya.
Bupati belum lama ini telah meminta kepada penyelenggara pendidikan mulai dari kepala sekolah, guru hingga penjaga sekolah untuk bisa mencegah timbulnya kerumunan di sekolah.
Baca juga: Pemkab Sukabumi Bagikan 640 Ribu Masker, Biar Pilkadanya Sehat
"Tolong bagaimana agar anak-anak datang ke sekolah itu hanya belajar. Tidak berkerumunan, tidak ada istirahat, jam pelajaran dipadatkan dan dipersingkat, yang hadir 50 persen dari kapasitas, siswa kemudian pulangkan per kelas jangan semuanya pulang bersamaan," ujarnya.
Acep juga meminta kepada orang tua agar bisa mengawasi anak-anaknya.
Baca juga: Penghadangan Jenazah Covid-19 oleh Santri di Indramayu Terjadi saat Hasil Swab Belum Keluar
Itu karena selama simulasi KBM tatap muka dilakukan banyak anak-anak sekolah yang tidak langsung pulang ke rumah setelah mengikuti pembelajaran di sekolah.
"Jadi jangan sampai pulang sekolah dengan waktu yang dikurangi anak-anak tidak langsung pulang kerumah, main dulu,” katanya. (Ahmad Ripai)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/sejumlah-siswa-sman-4-mulai-gelar-uji-coba-belajar-tatap-muka-terbatas.jpg)