Biasa untuk Obat Pereda Nyeri, Aspirin Bisa untuk Pengobatan Potensial Covid-19? Ini Penjelasannya

Para ilmuwan di Inggris akan melakukan penelitian terhadap aspirin, obat pereda nyeri sebagai kandidat obat Covid-19

Editor: Siti Fatimah
ilustrasi alat kesehatan dan obat-obatan. 

Selain aspirin, RECOVERY juga akan menguji antibiotik azitromisin dan koktail antibodi Regeneron yang terkenal digunakan untuk mengobati gejala Covid-19 Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Tidak seperti remdesivir Gilead, yang telah disetujui sebagai pengobatan Covid-19 di AS tetapi menunjukkan hasil yang buruk dalam percobaan besar Organisasi Kesehatan Dunia, aspirin adalah obat generik, dan jauh lebih murah.

Uji coba RECOVERY merupakan yang pertama kali menunjukkan bahwa deksametason, steroid yang juga murah dan tersedia secara luas, dapat menyelamatkan nyawa pasien dengan Covid-19 yang parah.

Baca juga: Cegah Sakit Gigi Saat Pandemi, Ini Tips Dari Dokter Gigi Cantik

Mencegah pembekuan darah

Dikutip dari Independent, profesor Martin Landray, salah satu pemimpin uji coba, mengatakan aspirin sudah digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam kondisi seperti serangan jantung, stroke, dan pre-eklamsia pada wanita hamil.

Dia menambahkan, melakukan uji coba acak seperti yang dilakukan RECOVERY adalah satu-satunya cara untuk menilai apakah ada manfaat yang jelas bagi pasien dengan Covid-19.

Dan, apakah manfaat tersebut lebih besar daripada potensi efek samping seperti risiko perdarahan.

Sebagai pengencer darah, aspirin meningkatkan risiko perdarahan internal dan jika mengonsumsinya terlalu banyak dalam jangka waktu lama telah dikaitkan dengan kerusakan ginjal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aspirin Akan Diuji sebagai Pengobatan Potensial Covid-19, Bagaimana Prosesnya?"

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved