Biasa untuk Obat Pereda Nyeri, Aspirin Bisa untuk Pengobatan Potensial Covid-19? Ini Penjelasannya

Para ilmuwan di Inggris akan melakukan penelitian terhadap aspirin, obat pereda nyeri sebagai kandidat obat Covid-19

Editor: Siti Fatimah
ilustrasi alat kesehatan dan obat-obatan. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penelitin khususnya tentang pengobatan Covid-19 terus dilakukan oleh para peneliti atau ilmuwan.

Bahkan sejumlah obat yang sudah umum digunakan tak luput dari penelitian seperti aspirin.

Para ilmuwan melakukan penelitin pada obat pereda nyeri ini.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Merupakan Tantangan Bagi Profesi Akuntan, Ini yang Perlu Dicermati dan Dilakukan

Dikutip dari Kompas.Com,  para ilmuwan di Inggris akan melakukan penelitian terhadap aspirin, obat pereda nyeri sebagai kandidat obat Covid-19.

Salah satu uji coba terbesar di Inggris ini akan menilai apakah aspirin dapat mengurangi risiko pembekuan darah pada orang dengan virus tersebut.

Dilansir dari Reuters, Jumat (6/11/2020), tim ilmuwan di balik uji coba RECOVERY akan menyelidiki berbagai pengobatan potensial untuk Covid-19.

Uji coba ini akan mencakup obat yang biasa digunakan sebagai pengencer darah.

"Ada alasan yang jelas untuk meyakini bahwa aspirin mungkin bermanfaat, dan aman, murah, dan tersedia secara luas," kata salah satu kepala peneliti, Peter Horby.

Baca juga: Baksos Peduli Covid - Operasi Zebra Lodaya, 8 Hari Polres Subang Bagikan 5,2 Ton Beras & 2047 Masker

Pasien yang terinfeksi virus corona berisiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah karena trombosit, sel keping yang membantu menghentikan pendarahan, hiper-reaktif.

Sementara itu, aspirin adalah agen antiplatelet yang dapat mengurangi risiko pembekuan darah, menurut laman RECOVERY pada Jumat (6/11/2020).

Setidaknya 2.000 pasien secara acak akan mendapatkan 150 miligram aspirin setiap hari sesuai aturan biasa.

Pengobatan standar Covid-19 Lihat Foto Aspirin(Moneyweek) Data mereka akan dibandingkan dengan setidaknya 2.000 pasien lain yang menerima pengobatan standar Covid-19.

Dosis harian kecil aspirin ini telah ditemukan dapat mengurangi risiko kanker tertentu.

Namun, sebagai pengencer darah, obat ini dapat meningkatkan risiko perdarahan internal.

Baca juga: Update Covid-19 di Majalengka, Kasus Pasien Positif Kembali Bertambah

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsinya dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan kerusakan ginjal.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved