Dari Pukul 08.00 hingga 24.00, Belum Satu Pun Barang Terjual, Malam Dingin Tahan Lapar Tak Ada Uang

Suatu siang di satu sudut Kota Purwakarta, anggota DPR RI Dedi Mulyadi menemukan seorang bocah tengah duduk di sudut tembok suatu kantor.

Tubuhnya dekil, pakaiannya kumal. Dia menenteng karung besar yang ditempelkan di punggung. Bocah itu seorang pemulung.

Diketahui dia bernama Aria, masih duduk di bangku kelas 4 SD. Saat Dedi Mulyadi menanyakan dimana ayahnya? Aria sedikit terdiam.

Ternyata ayahnya sudah meninggal dunia tahun 2018 atau dua tahun lalu karena serangan jantung.

Aria pun menjadi anak yatim. Adapun ibunya, juga seorang pemulung. Aria kini hidup di rumah bedeng, bersama ibu dan empat saudaranya.

Dedi Mulyadi pun berkesempatan mengunjungi rumah keluarga Aria. Di sini mantan bupati Purwakarta itu bertemu dengan ibu dan saudara bocah pemulung itu.

Menurut sang ibu, ia kerap melarang Aria untuk memulung. Namun sang anak tetap bersikeras melakukannya karena ingin membantu ekonomi keluarga.

Aria mengaku dalam sehari bisa mendapatkan uang Rp 20 ribu dari hasil memulung. Uang itu dipakai untuk dia dan keluarganya.

Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi meminta Aria agar tidak memulung lagi. Dedi menyarankan untuk berdagang.

Dedi pun memberikan sejumlah uang untuk modal berjualan bagi Aria. Menurut Dedi, berjualan akan lebih aman dan tidak perlu jauh-jauh dari rumah.

"Bisa dagang apa saja. Dagangnya juga bisa keliling di daerah sini, yang dekat. Kamu punya semangat berusaha, itu bagus sebagai modal jadi orang sukses," kata Dedi kepada Aria.

Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan Aria dan keluarganya itu kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapatkan respons positif dari warganet.

Baca juga: Berita Persib, Kontrak Beni Oktavianto di Persib Habis? Begini Penjelasan Agennya