Dari Pukul 08.00 hingga 24.00, Belum Satu Pun Barang Terjual, Malam Dingin Tahan Lapar Tak Ada Uang
Di saat bersamaan di tengah malam buta itu, anggota DPR RI Dedi Mulyadi melintas di jalan itu.
TRIBUNJABAR.ID - Waktu sudah menunjukkan pukul 24.00 malam, di satu jalan besar di Purwakarta, seorang pria dengan sisa tenaganya masih mengayuh sepeda keliling berjualan mainan anak-anak.
Hingga tengah malam itu, belum ada satu pun barang dagangannya yang terjual. Padahal dia mulai berjualan sejak pukul 08.00 pagi. Artinya dia sudah keliling berjualan selama 16 jam tapi belum satu pun barang terjual .
Di saat bersamaan di tengah malam buta itu, anggota DPR RI Dedi Mulyadi melintas di jalan itu. Ketika itu Dedi Mulyadi baru pulang dari Jakarta.
Baca juga: Dedi Mulyadi Kirimi Baim Wong dan Paula Sate Maranggi, Baim Cerita yang Belum Diungkap ke Publik
Baca juga: Keluarga Pria Berkaki Satu Kunjungi Dedi Mulyadi, Berkat Orang Baik, Kami Bisa Bertemu Pak Suwarno
Dalam perbincangan kemudian terungkap, Pak Agus asal Karawang. Dia bersama dua rekannya mengontrak sebuah kamar seharga Rp 500 ribu di Purwakarta.
Pak Agus mengaku keluar dari kamar kontrakannya sejak pukul 08.00 dan hingga pukul 24.00 belum satu pun barang terjual .
Tubuhnya terlihat kedinginan diterpa angin kencang malam itu, terlebih tanah yang diinjaknya baru saja disiram hujan deras.
Baca juga: WOW, Ini Jumlah Uang yang Dikeluarkan Djoko Tjandra untuk Menyuap, Termasuk untuk Petinggi Kita
Saat ditanya oleh Dedi Mulyadi apakah sudah makan? Pak Agus mengaku baru sarapan alakadarnya di pagi hari. Sedangkan dari siang hingga malam belum makan.
Spontan Dedi mengajaknya makan malam yang tertunda di satu cafe di daerah itu.
Disuguhi nasi goreng dan air teh panas, Pak Agus pun melahap habis hidangan yang disajikan. Dia terlihat lapar.
Pak Agus mengaku memiliki tiga anak. Satu duduk di SMA, satu di SMP, dan yang bungsu di SD.
Istrinya di Karawang berupaya menambah penghasilan keluarga dengan membuat dan menjual opak, makanan ringan khas Jawa Barat.
Dalam sebulan, Pak Agus rata-rata hanya sanggup mengirim uang Rp 700 ribu ke istri dan anak-anaknya. Itu hasil kerja kerasnya siang malam berjualan mainan anak-anak.
Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi pun membekali Pak Agus sejumlah uang untuk menambah modal usaha sekaligus bisa untuk mengirim uang ke istri dan anak di kampung.
Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan penjual mainan anak-anak itu kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat respons positif dari warganet.
Bantu bocah pemulung
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/dedi-mulyadi-saat-berbincang-dengan-pak-agus-penjual-mainan-anak-anak.jpg)