Hati-hati, Jangan Asal Beli Minyak Goreng, Bisa Jadi Berasal Dari Ini, Bahaya Buat Tubuh

Daur ulang jelantah menjadi minyak goreng yang dijual kepada pengusaha makanan khususnya, dengan harga lebih murah dibanding minyak goreng baru

Editor: Siti Fatimah
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi: Minyak goreng 

Minyak goreng yang rusak dapat dikenali karena dapat menyebabkan tekstur, penampilan, cita rasa dan bau yang kurang enak pada makanan.

Baca juga: Ini Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober, Berawal dari Seruan Jihad Demi Pertahankan Kemerdekaan

Dengan pemanasan minyak yang tinggi dan berulang-ulang, juga dapat terbentuk akolein, di mana akrolein adalah sejenis aldehida yang dapat beberapa masalah, seperti:

- Menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan

- Membuat batuk konsumen

- Dapat mengakibatkan pertumbuhan kanker dalam hati dan pembengkakan organ, khususnya hari dan ginjal

- Pengendapan lemak dalam pembuluh darah (artherosclerosis)

- Penurunan nilai cerna lemak

- Penyakit jantung koroner

Walaupun hilang penampilan warna gelapnya, tapi proses penyaringan minyak jelantah tidak dapat menghilangkan kemungkinan timbulnya zat asam lemak trans yang terjadi setelah minyak goreng dipanaskan dengan suhu tinggi berulang kali.

Zat ini akan memengaruhi metabolisme profil lipid darah, yakni HDL kolesterol, LDL kolesterol dan total kolesterol.

Memang, dampaknya tidak langsung terjadi begitu saja.

Tapi, biasanya dari proses penumpukan atau akumulasi karena penggunaan yang terus-menerus, lalu terjadi efek berupa penyumbatan pembuluh darah yang kemudian disebut sebagai penyakit jantung koroner.

Dengan risiko bahaya tersebut, maka penggunaan minyak jelantah yang berulang kali perlu dihindari.

Hal ini tidak lain sangat penting untuk mencegah efek negatif yang dapat muncul dari penggunaan minyak jelantah

Sumber: Intisari
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved