Hati-hati, Jangan Asal Beli Minyak Goreng, Bisa Jadi Berasal Dari Ini, Bahaya Buat Tubuh
Daur ulang jelantah menjadi minyak goreng yang dijual kepada pengusaha makanan khususnya, dengan harga lebih murah dibanding minyak goreng baru
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Minyak goreng menjadi kebutuhan teruatam bagi ibu rumah tangga sebagai salah satu bahan makanan untuk menggoreng, tumisan, serta olahan makanan lainnya.
Kebutuhan minyak goreng di Indonesia juga tergolong tinggi karena hampir kebanyakan masyarakat menyukai panganan yang digoreng.
Hal inilah yang memunculkan adanya limbah minyak goreng.
Dikutip dari IntisariOnline, tak bisa dipungkiri kalau banyak rumah tangga yang menyajikan hidangan gorengan.
Baca juga: BAHAGIA, Isak Tangis Haru Warnai Pertemuan Kembar Trena Treni, Sebelumnya Terpisah Selama 20 Tahun
Hampir dipastikan lauk yang digoreng pasti ada di hampir setiap meja makan di rumah-rumah.
Katanya, kalau tak ada lauk yang digoreng rasanya bagaikan sayur tanpa garam, hambar.
Nah, penggunaan minyak goreng untuk memasak itulah yang menimbulkan dampak sampingan berupa limbah minyak goreng.
Kita kerap menyebut limbah minyak goreng itu sebagai minyak jelantah.
Meski sudah berupa limbah, minyak jelantah ternyata masih memiliki harga enokomis cukup tinggi.
Hal ini karena adanya proses daur ulang jelantah menjadi minyak goreng yang kemudian dijual kepada para pengusaha makanan khususnya, dengan harga lebih murah dibanding minyak goreng segar atau baru.
Padahal penggunaan minyak goreng hasil daur ulang maupun minyak jelantah ini sangat berbahaya bagi kesehatan.
Baca juga: Jangan Lengah Penyakit Akut Ini Sering Menyerang Saat Musim Hujan, Hindari Lokasi Seperti Ini
Dalam Jurnal Biomass and Bioenergy (2009), ahli dari Departemen Teknologi Kimia dan Lingkungan di Universidad Rey Juan Carlos, Spanyol, Luis Fernando Bautista dkk., menyatakan minyak jelantah yang dipakai untuk menggoreng berkali-kali dapat merusak kesehatan tubuh manusia.
Bahkan, minyak jelantah yang sering digunakan sebagai tambahan pakan ternak tetap berpotensi menimbulkan masalah kesehatan pada manusia.
Maka dari itu, sejak 2002, negara-negara Uni Eropa sudah melarang penggunaan minyak jelantah sebagai tambahan pakan ternak.
Lebih berbahaya lagi, penggunaan minyak jelantah ini bahkan bisa menyebabkan kanker.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/minyak-goreng-curah-_-ilustrasi_20160121_153148.jpg)