Hati-hati, Jangan Asal Beli Minyak Goreng, Bisa Jadi Berasal Dari Ini, Bahaya Buat Tubuh

Daur ulang jelantah menjadi minyak goreng yang dijual kepada pengusaha makanan khususnya, dengan harga lebih murah dibanding minyak goreng baru

Editor: Siti Fatimah
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi: Minyak goreng 

Kadar asam lemak tidak jenuhnya akan semakin menurun dengan semakin seringnya minyak goreng dipakai secara berulang, sedangkan kadar asam lemak jenuhnya meningkat.

Minyak goreng yang digunakan lebih dari empat kali akan mengalami proses oksidasi.

Baca juga: Deretan Kata-kata Bijak dari Para Tokoh Islam, Cocok Dibagikan Saat Momen Hari Santri Nasional 2020

Proses oksidasi tersebut akan membentuk gugus peroksida dan monomer siklik.

Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan gugus peroksida dalam dosis yang besar dapat merangsang terjadiya kanker kolon.

Selain itu, penggunaan minyak jelantah dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan diare. Masih sayang mau buang minyak jelantah?

Sebagai media transfer panas, saat proses penggorengan berlansung, dengan pemanasan yang tinggi hingga mencapai suhu 200 derajal Celsius, minyak goreng akan tereadsorbsi pada makanan.

Minyak goreng ini akan masuk mengiri ruang-ruang kosong pada makanan sehingga hasil penggorengan mengandung 5-40 persen minyak.

Dengan demikian, mau tidak mau minyak goreng ikut terkonsumsi dan masuk ke dalam tubuh.

Hal ini tidak menjadi masalah selama minyak yang digunakan untuk menggoreng tidak rusak.

Baca juga: Rizky Billar Menikah dengan Lesti Kejora, Bocorkan Persiapan dari Lama hingga Sengaja Buat Baper

Akan tetapi, masyarakat kebanyakan tidak mengetahui hal tersebut dan terus menggunakan minyak jelantah berkali-kali hingga menjadi rusak.

Dengan begitu, minyak goreng yang digunakan dan dikonsumsi pun sudah tidak sehat lagi.

Penyebab hal ini sangat beragam, mulai dari faktor ekomomi, termasuk rasa sayang dan tak mau rugi jika minyak goreng harus dibuang dan diganti dengan yang baru.

Padahal minyak jelantah sudah rusak dan tidak layak dikonsumsi dari segi kesehatan.

Menurut penelitian, Kenneth C. Hayes dkk., kerusakan minyak goreng terjadi atau berlangsung selama proses penggorengan.

Hal ini pun mengakibatkan penurunan nilai gizi terhadap makanan yang digoreng.

Sumber: Intisari
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved