Lebih Cepat Deteksi Virus, Tapi Kenapa Rapid Antigen Test Jarang Dipakai? Ini Penjelasannya

Baru-baru ini, World Health Organization (WHO) menyetujui rapid antigen test untuk mendeteksi virus corona.

Editor: Siti Fatimah
ISTIMEWA

Setelah itu, tubuh akan membentuk antibodi.

Antigen dan antibodi ini akan menjadi pasangan yang tidak bisa lepas.

Kalau diibaratkan, antigen adalah gembok sedangkan antibodi adalah anak kuncinya.

Apabila antigen yang dicari sudah bergabung jadi satu dengan antibodi, jelaslah antigen tidak bisa lagi terdeteksi.

Akibatnya, hasil tes akan menunjukkan negatif palsu.

Artinya, di dalam tubuh Anda sebenarnya terdapat virus corona tetapi tes diagnostik malah menyatakan negatif.

“Tes swab antigen mendeteksi protein tertentu pada virus. Dengan menggunakan usap hidung atau tenggorokan untuk mendapatkan sampel cairan, tes ini lebih cepat dan lebih murah daripada tes PCR,” jelas dr. Irma Lidia, tim dokter Jovee.

Ia menambahkan lagi, “Hasil tes antigen positif dianggap sangat akurat, tetapi ada kemungkinan juga hasil negatif palsu.

Itu artinya mungkin saja kita terinfeksi virus tetapi memiliki hasil negatif.

Sehingga, dokter mungkin merekomendasikan tes PCR untuk memastikan hasil tes antigen negatif.”

Oleh karena itu, bila hasil tes antigen negatif, Anda mungkin dianjurkan untuk melakukan tes PCR 7 – 10 hari kemudian untuk memastikan diagnosis.

Harapannya adalah, antibodi terhadap virus corona sudah terbentuk dan bisa terdeteksi oleh alat PCR.

Melansir dari laman Kemenkes RI, jika hasil tes antigen Anda negatif, Anda disarankan tetap berada di rumah dan melakukan physical distancing serta gaya hidup sehat.

Bagaimana kalau hasilnya positif?

Apabila hasil tes antigen Anda positif, Anda dianjurkan untuk melakukan tes ulang dengan PCR guna memastikan diagnosis.

Pemeriksaan konfirmasi dilakukan sebanyak 2 kali selama 2 hari berturut-turut. 

Plus, Anda pun perlu menerapkan isolasi mandiri di rumah dan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS.

Rutinlah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir; tutup mulut dan hidung saat batuk serta bersih; menggunakan masker jika keluar rumah; dan menjaga jarak fisik.

Selain itu, bila muncul gejala seperti demam, batuk, suara serak dan sesak nafas yang memberat, segera kontak fasyankes untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Jika Anda Anda memerlukan konsultasi, dapat menghubungi layanan Lifepack.

Apa saja kelebihan dan kekurangan swab antigen test?

Disamping hal-hal yang telah disebutkan di atas, kekurangan tes diagnostik antigen ini ialah uji validasi yang  masih terbatas dan belum dapat menggantikan posisi PCR test.

Ditambah lagi, untuk pengambilan spesimen perlu dilakukan di ruangan khusus, minimal memiliki fasilitas s biological safety cabinet (BSC) kelas 2.

Adapun kelebihan dari tes diagnostik cepat ini meliputi:

Mendeteksi komponen virus secara langsung (antigen)

Cocok untuk mendeteksi virus di fase akut.

Karenanya, tes ini tergolong ke dalam tes deteksi dini

Tidak memerlukan spesifikasi laboratorium khusus (Biosafety laboratorium)

Demikian informasi mengenai swab antigen test dan perbedaannya dengan sejumlah tes lain yang ada.

Meski cepat dan lebih akurat daripada rapid antibody test, tes antigen ini tetap saja tidak lebih akurat dibandingkan PCR.

Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih jelas.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved