Sejumlah Kendala Belum Dimulainya Sekolah Tatap Muka di Sukabumi, Khawatir Klaster dan Izin Orangtua

Kabupaten Sukabumi hingga kini belum menggelar belajar tatap muka di sekolah. Ini hambatan yang dihadapi.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
Ilustrasi belajar tatap muka. 

Solihin mengatakan, izin dari orang tua siswa masih sedikit, lebih banyak orang tua yang masih menginginkan belajar daring (BDR).

Hal itu terjadi, karena para orang tua siswa ini khawatir anak-anaknya terpapar virus Covid-19. Seperti diketahui virus Covid-19 di Kabupaten Sukabumi terus meningkat setiap harinya.

"Karena kami banyak di Kabupaten Sukabumi, kami akan mengupdatekan kepada sekolah-sekolah untuk menawarkan kembali kepada orangtua siswa," ujarnya.

"Contoh, pada saat ketika saya edarkan surat izin, ada yang dari 400 cuma 40 (orangtua) yang mengizinkan, nah nanti kita akan maping, dari hasil itu di maping berapa yang mengizinkan, berapa yang tetap berlanjut BDR," jelas dia.

4. Khawatir Jadi Kluster Baru Covid-19

Selain ketiga permasalahan tadi, Solihin juga khawatir ketika sekolah tatap muka dibuka tanpa persiapan matang, akan menjadi kluster baru penyebaran virus Covid-19.

"Juga yang kami khawatirkan tidak serta merta di sekolah, tetapi apakah menjamin di perjalanan, di angkot misalnya, jarak 1 sampai 2 kilo meter itu menjamin tidak, jangan sampai jadi kluster baru makanya kita kerja sama dengan Dishub mungkin," ucapnya.

"Lalu juga apakah anak itu ke rumah sampai tempat waktu atau mungkin ke mal dulu, ini kita komunikasi dengan Satpol PP ada razia segala macam, jadi ini memang harus persiapan, tetapi pada intinya insya Allah kami juga akan mengadakan beberapa sekolah simulasi, jadi tidak diam sekarang sudah nyampe pada verifikasi sebetulnya itu yang dilakukan," terangnya.

5. Belajar Daring Dianggap Efektif

Solihin membeberkan, selama belajar tatap muka ditiadakan untuk sementara hingga penyebaran Covid-19 benar-benar hilang.

Pihaknya telah melakukan berbagai opsi agar belajar daring berjalan efektif. Ia mengklaim sejauh ini belajar daring di Kabupaten Sukabumi berjalan sesuai harapan.

"Kalau pembelajaran, kami kan punya tiga strategi, bagi yang masyarakatnya jaringannya bagus, punya HP, punya kuota tentunya daring berjalan sesuai yang kita harapkan, tapi kalau yang tidak seperti itu kalau yang blank spot ya kami lakukan guru kunjung dibagi kelompok-kelompok terntentu," tuturnya.

"Hanya kami mengupayakan sekarang bagaimana mem-push bantuan dari pusat untuk yang daring. Kami cek and ricek ke sekolah-sekolah sudah ada yang masuk. Dan SMP kita sudah upaya dengan CSR untuk membagi kartu perdana yang ada isinya 10 GB, seluruh itu, dan terakhir memang sekarang menjelang akhir semester ganjil, sekarang juga lagi mempersiapkan itu, ada yang daring ada yang guru kunjung," ujarnya.

VIDEO VIRAL Pasar Malam di Cidahu Sukabumi Bebas Beroperasi, Camat: Tidak Ada Izin, Akan Dibubarkan

Gempa Bumi Bertubi-tubi Mengguncang Sukabumi, BPBD: Berbahaya Kalau Putusan Sesar Aktif Bersama-sama

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved