Gempa Bumi Bertubi-tubi Mengguncang Sukabumi, BPBD: Berbahaya Kalau Putusan Sesar Aktif Bersama-sama
Gempa akan menimbulkan dampak yang cukup besar jika putusan sesar Cipamingkis dan Cimandiri aktif bersama-sama.
TRIBUNJABAR.ID - Selama tiga hari ke belakang, gempa bumi bertubi-tubi mengguncang wilayah Sukabumi.
Informasi dihimpun, gempa yang terjadi terus menerus itu merupakan gempa darat yang diduga berkaitan dengan aktivitas sesar Cipamingkis.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman, mengatakan gempa darat yang terjadi bertubi-tubi itu terputus-putus.
• Rentetan Gempa Bumi Guncang Sukabumi, BMKG Sebut Jangan Khawatir, Ini Alasannya
• Lima Gempa Kecil Tercatat selama Dua Hari di Sukabumi, Diduga Berasal dari Sesar Cipamingkis
• Sesar Bawah Laut Aktif, Sukabumi Diguncang Gempa Empat Kali dalam Sehari
Gempa akan menimbulkan dampak yang cukup besar jika putusan sesar Cipamingkis dan Cimandiri aktif bersama-sama.
"Yang namanya sesar gempa darat itu selalu terputus-putus, termasuk sesar Cipamingkis atau sesar Cimandiri segmen satu, yang berbahaya itu kalau putusan sesar ini aktif bersama-sama akan menimbulkan gempa yang cukup besar," ujarnya, Senin (5/10/2020).
Kendati demikian, dia mengimbau agar masyarakat selalu waspada, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar sesar gempa.
"Tapi walaupun demikian kami imbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa waspada dan hati-hati, terutama yang ada di sekitar sesar gempa baik itu sesar Cimandiri maupun sesar Citarik," ucapnya.
Dia mengaku BPBD telah melakukan langkah-langkah antisipasi terjadinya bencana akibat gempa.
"Pertama menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak panik, tetapi tetap waspada, kedua, kami selalu berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi perkembangan pergerakan sesar gempa."
"Ketiga kami akan mengkaji lebih lanjut kemungkinan dampak yang mungkin bakal terjadi untuk membuat rencana mitigasi bencana," terangnya.
Gempa tektonik
Sebelumnya, menurut Staf Observasi Gempabumi Stasiun Geofisika Bandung, Rafdi Ahadi Triputra mengatakan, rentetan gempa tersebut merupakan gempa tektonik Samudra Hindia, selatan Cipamingkis.
Ia mengatakan, gempa tersebut merupakan gempa kecil, rata-rata gempa terjadi dibawah magnitudo 4.0.
"Ini bukan gejala awal muncul gempa besar," ujarnya.
Ia menjelaskan, tidak ada dampak yang akibat rentetan gempa bumi kecil yang mengguncang Sukabumi.