Gawat! Jika Tsunami 20 Meter Terjadi, 25.000 Warga Garut Bisa Tumpas dalam 10 Menit

Tsunami setinggi 20 meter, kemungkinan terjadi lima menit kemudian. Makanya sulit dengan waktu yang singkat untuk evakuasi warga

zoom-inlihat foto Gawat! Jika Tsunami 20 Meter Terjadi, 25.000 Warga Garut Bisa Tumpas dalam 10 Menit
BMKG
Gempa bumi guncang Sulawesi Tengah, berpotensi tsunami

Hal lain yang menurut Rudy mengkhawatirkan adalah keberadaan alat deteksi dini (early warning system/EWS) tsunami di Garut yang belakangan baanyak yang tidak lagi berfungsi.

Dari tujuh EWS yang dimiliki Garut, hanya dua yang masih berfungsi, sementara Kabupaten Garut memiliki panjang pantai 80 kilometer yang berada di tujuh kecamatan.

Serius Mitigasi

Sebelumnya, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dr Daryoni, mengatakan hasil kajian potensi gempa megathrust di selatan Pulau Jawa ini memang diharapkan dapat mendorong semua pihak untuk lebih memperhatikan upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.

"Perlu ada upaya serius dari berbagai pihak untuk mendukung dan memperkuat penerapan building code dalam membangun infrastruktur. Masyarakat juga diharapkan terus meningkatkan kemampuannya dalam memahami cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami," katanya.

BMKG dalam hal ini mengapresiasi hasil tersebut. Skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk (worst case), dan ini dapat dijadikan acuan kita dalam upaya mitigasi guna mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami.

"Kita akui, informasi potensi gempa kuat di zona megathrust memang rentan memicu keresahan akibat salah pengertian atau misleading. Masyarakat ternyata lebih tertarik membahas kemungkin dampak buruknya daripada pesan mitigasi yang mestinya harus dilakukan," katanya.

Daryoni mengatakan, meskipun kajian ilmiah mampu menentukan potensi magnitudo maksimum gempa megathrust dan skenario terburuk, hingga saat ini teknologi belum mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan dan dimana gempa akan terjadi.

"Maka dalam ketidakpastian kapan terjadinya, yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi dengan menyiapkan langkah-langkah kongkret untuk meminimalkan risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa," ujarnya. (firman wijaksana/syarif abdussalam)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved