2 Petugas Terbuat dari Manekin Memanggul Peti Mati Korban Covid-19 di Ujungberung, Berikut Ceritanya

Mereka yang melintas di Jalan AH Nasution dapat dengan jelas membaca tulisan tersebut.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Agung Yulianto Wibowo
TRIBUN JABAR/CIPTA PERMANA
SOSIALISASI UNIK - Manekin petugas Covid-19 yang sedang memikul peti mati korban Covid-19 di depan pintu masuk Kompleks Sukup Baru, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Kamis (17/9/2020). 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengajak warga disiplin mematuhi protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19.

NAMUN, yang dilakukan Kusnadi Mulyana (52), Ketua RT 06/06, Kelurahan Pasir Endah, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, ini terbilang unik, sedikit menakutkan, tapi efektif.

Agar warga di daerah tempat tinggalnya selalu menerapkan protokol kesehatan, Kusnadi melakukannya dengan membuat dua manekin petugas medis yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Kedua manekin itu ia pajang tepat di depan Kompleks Perumahan Sukup Baru, tempatnya tinggal di Kelurahan Pasir Endah.

Kedua manekin itu dibuat sedemikian rupa, seolah-olah tengah menggotong sebuah peti mati orang yang meninggal karena terinfeksi virus corona.

Di peti mati warna hitam yang dibuatnya, Kusnadi juga menuliskan imbauan, "Waspada COVID-19 Sayangi Nyawa Anda & Keluarga Anda".

Mereka yang melintas di Jalan AH Nasution dapat dengan jelas membaca tulisan tersebut.

Ditemui di kediamannya, Kamis (17/9/2020), Kusnadi bercerita, ide sosialisasi pencegahan Covid-19 dengan menggunakan manekin ini sebenarnya berawal dari apa yang dilihatnya di Jakarta dan Bogor.

"Seingat saya, di Kota Bandung, khususnya wilayah Bandung Timur, belum ada yang bikin seperti itu. Saya kemudian mencoba membuatnya dari barang-barang bekas seperti sterofoam, tripleks, dan barang bekas lainnya yang dibuang orang," ucapnya.

"Kemudian saya rangkai dan saya cat biar terlihat seperti baru. Padahal yang baru cuma kepala bonekanya aja," ujarnya sambil tertawa.

Hanya butuh seminggu bagi Kusnandi untuk membuat kedua manekin lengkap dengan peti matinya itu.

Total biaya pembuatannya Rp 700 ribu yang diambil dari alokasi kas RT 06.

"Karena saya melihat warga di sini memiliki aktivitas padat, jadi saya putuskan untuk bikin sendiri kecuali pas pemasanganya di depan, saya dibantu oleh salah seorang warga. Saya mulai membuatnya, 2 September lalu. Setelah seminggu selesai, baru hari Minggu kemarin saya pasang di depan," ujarnya.

Kusnadi mengatakan, sosialisasi dengan menggunakan manekin dan peti mati tersebut ternyata mendapat respons yang baik, bukan saja dari masyarakat, tapi juga pemerintah di kewilayahan.

"Tingkat kesadaran warga baik di kompleks maupun di sekitar Sukup Baru juga meningkat. Salah satunya ditunjukkan dengan selalu mengenakan masker dan mencuci tangan dengan sabun di wastafel portabel yang ia sediakan di samping manekin," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved