Perajin Masker Banjir Order Saat Pandemi Virus Corona, Kini OrdernyaTurun karena Banyak Saingan
Produsen masker kain di Arjasari, Kabupaten Bandung, sempat mendapat permintaan masker di atas normal, hingga 1.200 lusin per hari.
Usup kini hanya menerima orderan 31 lusin per hari. Angka tersebut masih jauh dari order sebelum pandemi virus corona yang mencapai 50 lusin per hari.
"Mengalami penurunan juga. Tapi, mudah-mudahan normal kembali," kata Usup.
• Dampak Isu Virus Corona, Masker Hijab Buatan Arjasari Mulai Dilirik Lagi, Februari Ini Meningkat
Produsen masker kain di Ciparay, Selya Laksmanawati, merasakan yang sama. Namun, katanya, sekarang angka itu telah bergeser kembali ke angka normal, hanya 10-40 lusin per 1 harinya.
"Sudah lewat masa ramainya, sudah mulai normal, karena masker kain kalah trending sama masker scuba," kata Selya lewat WhatsApp, Selasa (21/4).
Seli, panggilan Selya, tadinya mempekerjakan tetangganya untuk memenuhi pesanan tersebut. Namun, sekarang, karena permintaan sudah normal, pekerjaan menjahit diberikan pada karyawannya saja.
"Tadinya, memberikan lapangan kerjaan kepada tetangga," kata Seli.
Seli mengaku pernah menerima saran dari temannya untuk membuat masker scuba. Namun, Seli memilih tidak menurutinya karena takut produksi masker kain produksinya malah terbengkalai.
"Jenis bahannya beda dan saya memilih untuk tetap memproduksi masker kain saja," kata Seli. (januar ph)