Perajin Masker Banjir Order Saat Pandemi Virus Corona, Kini OrdernyaTurun karena Banyak Saingan
Produsen masker kain di Arjasari, Kabupaten Bandung, sempat mendapat permintaan masker di atas normal, hingga 1.200 lusin per hari.
TRIBUNJABAR.ID - Produsen masker kain di Arjasari, Kabupaten Bandung, sempat mendapat permintaan masker di atas normal, hingga 1.200 lusin per hari.
Banjirnya permintaan itu terjadi saat masyarakat membutuhkannya untuk menghambat penularan virus corona.
Namun, berbarengan dengan banyak bermunculannya produsen masker, produksi masker di sana menurun. Orderan mereka pun kembali ke angka normal.
Haji Rudiawa (47), seorang produsen masker asal Arjasari, misalnya, pernah tak bisa memenuhi permintaan yang mencapai 1.200 per lusin per hari.
Menurut dia, peningkatan order dirasakan sejak Februari. Rata-rata per hari, katanya, orderan bisa mencapai 1.000-1.200 lusin.
"Alhamdulillah, memang ada kenaikan," kata Rudi, panggilan Rudiawa, lewat WhatsApp, Kamis (23/4).
Penurunan order dirasakan Rudi pada seminggu ke belakang. Orderan per harinya, kini, menyentuh angka normal.
"Sekarang per hari paling bisa keluar barang hanya 800-1.000 lusin," kata Rudi.
Penurunan order ini, kata Rudi, terjadi karena banyak konfeksi yang mendadak membuat masker.
Yuliyanti, juga produsen masker Arjasari, merasakan hal yang sama. Orderannya sudah kembali ke angka normalm yakni hanya 50-100 lusin per hari.
"Sudah menurun. Sebelumnya, saya pernah menerima pesanan hingga 1.000 lusin per hari," kata Yulianti melalui sambungan WhatsApp, Rabu (22/4).
Menurut Yuliyanti, permintaan masker kepadanya menurun karena banyak konfeksi yang beralih membuat masker. Itu juga terjadi di daerahnya yang mencoba peruntungan dalam membuat masker.
• Aktivitas di Jalan Pasar Kiaracondong Sangat Ramai di Tengah Masa PSBB, Ada yang Tak Pakai Masker
• 4 Hari PSBB di Kota Bandung, 2.123 Orang Tidak Pakai Masker, 2.524 Kali Pembubaran Massa
• Kedisiplinan Warga Masih Kurang, Belasan Ribu Masker akan Dibagikan Hingga Pelosok Cianjur
"Sekarang orderan sudah normal kembali ke semula, sebelum ada virus corona," kata Yuliyanti.
Usup Poniman, produsen masker lainnya, mengalami hal yang sama. Orderannya, kini, terus menurun. Dia sempat merasakan order masker hingga 100 lusin per hari. Penurunan itu dirasakan Usup sejak 10 hari yang lalu.
"Sekarang penjualannya sudah mulai sepi karena sudah banyak yang bikin dan orang-orang sudah banyak yang punya.
Ditambah banyak pembagian masker gratis oleh masyarakat," kata Usup, produsen masker di Kota Baru, Arjasari, lewat WhatsApp, Rabu (22/4).