Sepinya Pendonor Darah Saat Pandemi Corona, Keluarga Pasien Kelimpungan: Istri Saya Pendarahan
Istri saya terkena cancer cervix ( atau kanker serviks). Saya butuh dua kantong darah untuk menambah darah. Yang saya cari golongan darah B Plus
Penulis: Yulis Tribun Jabar | Editor: Dedy Herdiana
"Sejak Corona, paling sehari hanya 20 pendonor yang datang. Padahal kebutuhan darah di rumah sakit sangat banyak," ujar Dina Fitria.
• Akibat Wabah Covid-19, Tingkat Pendonor Darah di Kota Sukabumi Alami Penurunan hingga 60 Persen
Hal senada diungkapkan dr Wisnu yang bertugas mengecek kondisi calon pendonor. "Sekarang sepi banget. Sehari paling sekitar 20 an pendonor. Donor darah keliling juga berhenti," ujar dr Wisnu.
Untuk mengatasi kondisi demikian, keluarga pasien biasanya disarankan pihak rumah sakit mencari sendiri pendonor yang darahnya sama.
Kemudian pendonor tersebut diajak ke UTD PMI Kota Bogor yang berada di JL Kresna Raya, Kota Bogor untuk melakukan pengambilan darah.
Walhasil, terkadang di kantor UTD PMI Kota Bogor penuh dengan pengunjung karena keuarga pasien biasanya membawa calon pendonor dan cadangan calon pendonor.
Salah seorang petugas pengambil darah bernama Kurniawati juga mengatakan sepinya pendonor sukarela. "Sejak ada Corona, pendonor sedikit banget. Padahal yang butuh darah banyak banget," ujarnya.
Ia berharap, pandemi Corona ini segera berakhir dan pendonor kembali mendonorkan darahnya. Setiap pendonor, biasanya diambil darahnya sebanyak 300-350 ml.
Darah-darah segar itulah yang nantinya menyelamatkan nyawa pasien yang sangat membutuhkan transfusi darah. (yulis)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ruang-tunggu-unit-transfusi-darah-utd-pmi-kota-bogor-_1.jpg)