Wabah Virus Corona

Terungkap, Hasil Analisis Menunjukkan Suhu Tinggi Lingkungan Memperlambat Penyebaran Covid-19

Baru-baru ini sebuah analisis memperlihatkan bahwa suhu suatu daerah mempengaruhi cepat atau lambatnya penyebaran virus corona.

Editor: Ravianto
Sumber: NIAID-RML
Bentuk virus Corona di mikroskop (Sumber: NIAID-RML) 

Berdasarkan data Februari lalu rata-rata suhu adalah 20 derajat.

data data
Melirik perbandingan data pertumbuhan kasus Covid-19 di dunia. (medium.com)

Bisa dilihat dari grafik tersebut, ada negara yang termasuk outliner antara lain Jepang, Finlandia, dan lainnya, yang memiliki suhu rendah dan kematian tetap rendah.

Namun tidak ada satupun negara dengan suhu rata-rata lebih dari 20 derajat yang terkena dampak virus ini.

Apakah ini alasan Asia Tenggara yang menghadapi serangan awal virus sejauh ini lolos relatif tanpa cedera?

Hipotesisnya adalah suhu tinggi membatasi penyebaran penyakit ini.

Itu tidak menghilangkannya, tetapi penyebarannya lebih lambat.

Bakshi kembali menguji hipotesisnya ini, dengan bebagai cara salah satunya berapa hari kematian berlipat ganda, berapa hari peningkatan kematian dari 25 ke 50 dan lainnya.

Pada akhirnya ia mendapat kesimpulan sama.

Temperatur di bawah 10 derajat (rata-rata) perkembangan penyakit adalah geometris dan di atas 20C (rata-rata) adalah linear.

Ada studi medis yang muncul yang mendukung kesimpulan ini.

Temperatur yang lebih tinggi akan memperlambat penyebaran penyakit yang ditakuti ini.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved