Wabah Virus Corona
Terungkap, Hasil Analisis Menunjukkan Suhu Tinggi Lingkungan Memperlambat Penyebaran Covid-19
Baru-baru ini sebuah analisis memperlihatkan bahwa suhu suatu daerah mempengaruhi cepat atau lambatnya penyebaran virus corona.
TRIBUNJABAR.ID - Penyebaran SARS-CoV-2 begitu masif di dunia.
Sudah 180 negara dari 195 negara di dunia yang memiliki pasien positif Covid-19.
Itu berarti 80 persen negara di dunia sudah terjangkit wabah corona.
Baru-baru ini sebuah analisis memperlihatkan bahwa suhu suatu daerah mempengaruhi cepat atau lambatnya penyebaran virus corona.
Semakin panas suhu suatu wilayah, semakin lambat penyebarannya.
Sebuah editorial mengungkapkan perbandingan data pertumbuhan kasus Covid-19 di sejumlah negara terdampak.
Sang penulis, Hemant Bakshi, memulai analisisnya pada peringatan tahunan warga Tiongkok, Tahun Baru China 2020 yang jatuh pada 25 Januari lalu.
Analisis ini dimuat dalam medium.com berjudul Summer is Coming.
Liburan Tahun Baru Imlek yang memulai awal 2020 ini menyebabkan banyak turis Tiongkok bepergian ke sejumlah negara.
Dari Wuhan sendiri ada 7 juta orang yang pergi ke luar kota pada Januari silam.
Sebagian besar hanya berkeliling di dalam negeri, tapi setidaknya seribu orang plesiran ke luar negeri.
Masalahnya, tahun ini mereka bepergian tanpa tahu sedang membawa virus nCov-2019 atau pneumonia Wuhan.
Sebab saat itu mereka belum merasa atau menunjukkan gejala apapun.
Bersamaan hal ini, wabah pneumonia Wuhan menyebar di kota asalnya.
Ada artikel New York Times yang berhasil menangkap data pergerakan warga dari Wuhan, sebelum China putuskan lockdown.
Sebagian besar pelancong asal daratan China ini pergi ke Asia Utara seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang.