Nenek Ineung Semringah, Rumah Ambruknya Dibangun Generasi Solidaritas Masyarakat Cianjur

Wajah nenek Ineung (70) yang tinggal bersama dengan cucunya, Fani (10), semringah. Pasalnya rumah

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ichsan
istimewa
Nenek Ineung Semringah, Rumah Ambruknya akan Dibangun Generasi Solidaritas Masyarakat 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Wajah nenek Ineung (70) yang tinggal bersama dengan cucunya, Fani (10), semringah. Pasalnya rumah yang sudah ambruk sebagian, akan diperbaiki oleh Generasi Solidaritas Masyarakat Cianjur.

"Saya bersyukur kalau ada yang mau bantu membangun, sudah puluhan tahun saya tinggal di gubuk yang nyaris ambruk ini," ujar Ineung.

Warga dan tokoh masyarakat bergotong-royong membawa bahan bangunan seperti semen, pasir, dan batu bata ke rumah Nenek Ineung. Mulai dari anak-anak, pemuda, sampai orang dewasa turut membantu memindahkan bahan bangunan.

Ade Yusuf (47) pembina Generasi Solidaritas Masyarakat mengatakan, sebelumnya bantuan untuk Nenek Inah memang susah didapat dari pemerintah desa. Padahal pengajuan sudah sering dilakukan.

"Hari ini kami dari Generasi Solidaritas Masyarakat turun membantu Nenek Ineung," kata Ade.

Ia mengatakan, selain membantu membangun rumah Nenek Ineung, GSM juga membagikan masker kepada warga dan menyemprotkan disinfektan ke rumah warga.

Dua Jembatan Terputus Akibat Banjir di Gunung Halu, Warga Harus Memutar 4 dan 6 Kilometer

Diberitakan sebelumnya, tetangga di kampung tempat seorang nenek tua tinggal bersama sang cucu heran, kenapa nenek tua yang rumahnya ambruk setengah atapnya tak kebagian bantuan Bantuan Pangan Non Tunai plus.

Padahal nenek tua tersebut tak punya lagi penghasilan untuk menghidupi sang cucu yang masih bersekolah SD tersebut.

Para tetangga merasa kasihan dengan penghidupan sang nenek. Setiap hari mereka bergiliran memberi seadanya. Namun terkadang prihatin karena sekeliling juga para tetangga hidup pas-pasan.

Tiga rumah tidak layak huni di Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung yang dihuni para lanjut usia ambruk setengah bagian karena lapuk dimakan rayap karena lama tak kunjung diperbaiki.

Warga dan tokoh masyarakat mengaku sudah lama mengajukan program bantuan perbaikan. Namun, tak kunjung ada respons dari pihak desa hingga akhirnya satu persatu kayu penyangga rumah mulai patah dan membuat posisi rumah miring.

Rumah pertama yang sudah dalam posisi miring dihuni oleh seorang nenek Ineung (70) yang tinggal bersama dengan cucunya, Fani (10).

Kondisi rumahnya cukup memprihatinkan. Genting bagian atapnya doyong tak beraturan, dinding rumah yang terbuat dari bilik sudah pada bolong.

BREAKING NEWS, Satu Pasien Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya Meninggal, 4 Lainnya Masih Dirawat

Ineung tinggal bersama cucunya setelah kedua orangtua Fani meninggal karena kecelakaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved