Kina Terbukti Sembuhkan Pasien Virus Corona, Ridwan Kamil Dorong PT untuk Meneliti Kembali

Menurutnya peluang ini harus ditangkap oleh pihak akademisi, lembaga penelitian, atau para ahli untuk meneliti lebih jauh kemungkinan

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Mumu Mujahidin
ILUSTRASI- Perkebunan kina di Kabupaten Bandung 

Namun sejak 2016, produksi ekstrak kina ini dipindah ke pabrik Kimia Farma di Banjaran, Kabupaten Bandung.

"Beruntunglah Jawa Barat, punya kebun kina di Bandung. Akan sangat mungkin jika produksi obat yang dinyatakan ampuh melawan virus corona ini, kembali diproduksi di Jawa Barat," katanya.

Ada kemungkinan yang sangat besar, katanya, penelitian lebih lanjut mengenai klorokuin fosfat atau ekstrak kina sebagai obat virus corona ini dilakukan kembali di Universitas Padjadjaran dan obatnya kembali diproduksi di Bandung.

"Klorokmuin tèh pil kina tèa, yang sebetulnya di Jabar sudah ada, Kimia Farma yang buat. Kalau mau dikembangkan kembali sangat bisa. Kami sudah berkomunikasi dengan Kimia Farma, mereka sudah pertimbangkan untuk produksi kembali," katanya.

Aktivitas anti-virus dan anti-inflamasi klorokuin ini, katanya, dapat menjelaskan khasiatnya dalam menangani pasien dengan pneumonia Covid-19.

Keri menuturkan klorokuin adalah obat yang murah dan aman yang telah digunakan selama lebih dari 70 tahun.

Mengingat tuntutan klinis yang mendesak, klorokuin fosfat direkomendasikan untuk mengobati pneumonia terkait Covid-19 pada populasi yang lebih besar di masa depan. 

Temuan klorokuin yang merupakan obat malaria bisa menjadi obat penawar virus corona, menjadi peluang bagi perkebunan kina sebagai sumbernya untuk kembali berkembang. (Sam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved