Eksklusif Tribun Jabar

Masker N95 Jarang, Pembuat Masker Hijab Banjir Pesanan, Diduga Dipicu Pemberitaan Virus Corona

Produsen masker hijab kebnanjiran pesanan seiring pemberitaan virus korona yang mewabah di Wuhan, Cina. Jumlahnya meningkat tajam.

Tribun Jabar/Januar P Hamel
Perajin masker hijab menjahit masker di Kotabaru, Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Rabu (5/2/2020). 

Di Purwakarta stok masker pun langka. Mala (30), pegawai di Apotek Syamil Medika mengatakan kelangkaan masker memang terjadi sudah seminggu lalu. Menurutnya, kelangkaan masker ini karena memang di pedagang besar farmasi (PBF) telah habis.

"Kami minta (masker) ke PBF sudah habis. Kami biasa membeli 10 boks kecil tapi dari sejak ada isu virus korona jadi menghilang," katanya di lokasi, Jumat (7/2/2020).

Petugas Apotek Perdana di Purwakarta.
Petugas Apotek Perdana di Purwakarta. (Tribun Jabar/M Nandri P)

Meski kelangkaan masker telah terjadi, namun Mala menyebut banyak permintaan warga untuk membeli masker.

Kelangkaan masker pun terjadi di Apotek Permata. Erni (23), pekerja di sana mengaku tak hanya masalah kelangkaan masker, tapi masalah harganya pun melambung tinggi.

"Sekarang harganya bisa capai Rp 50 ribu lebih yang biasanya hanya Rp 30-35 ribu per 1 boks. Tapi, banyak saja orang yang mencari masker," katanya.

Hal senada pun dibenarkan oleh Indri (21) pekerja di Apotek Perdana mengakui stok masker di apoteknya menipis dan harganya pun melambung tinggi.

"Harga satu masker itu Rp 4 ribu sekarang. Jadi, kalau satu boks masker isi 50 masker maka bisa dikatakan harga Rp 200 ribu," ujarnya. (januar ph/cita p/nandri)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved