Kaleidoskop 2019
KALEIDOSKOP 2019, Sejumlah Kebijakan dan Pernyataan Ridwan Kamil yang Menarik Perhatian Banyak Orang
Lebih dari satu tahun menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan pernyataan yang menarik perhatian b
Menurut Ridwan Kamil masih terpisahnya kantor pemerintahan Pemprov Jawa Barat di berbagai sudut di Kota Bandung membuat roda pemerintahan tidak produktif. Hal ini akhirnya membutuhkan mobilitas tinggi yang juga memakan waktu.
• Ikuti Jokowi, Ridwan Kamil Mau Pindahkan Ibukota Jawa Barat dari Bandung ke Tiga Lokasi Ini
5. Wacana ganti BPJS dengan asuransi swasta (September)

Ridwan Kamil mengatakan bahwa pihaknya akan mengkaji solusi alternatif BPJS yang meningkatkan iuran sebesar 100 persen.
Salah satu alternatif solusi, kata Ridwan Kamil, mengkaji peluang asuransi swasta atau menangani dengan APBD Provinsi Jawa Barat.
"Kami akan teliti, kan ujungnya yang penting masyarakat ter-cover kesehatannya. Sekarang kalau BPJS Kesehatan dinaikan, pertanyaannya apakah ada asuransi swasta juga yang harganya lebih murah kualitas lebih tinggi, kita sedang kaji pilihan-pilihan itu," kata gubernur yang akrab disapa Emil ini di Gedung Sate, Selasa (10/9/2019).
Kemungkinan perpindahan asuransi atau penanganan iuran oleh Pemprov Jabar, katanya, harus diperhitungkan.
"Pemprov atau Pemda meng-cover tambahannya, atau subsidi, itu juga kan harus dihitung pengaruh terhadap APBD seperti apa," katanya.
6. Kolam renang di rumah dinas Gubernur Jabar (November)

Pada akhir tahun, Pemprov Jabar menganggarkan dana Rp 4 miliar untuk revitalisasi rumah dinas Gubernur Jabar, Gedung Pakuan.
“Revitalisasi Gedung Pakuan sekitar Rp 4 miliar. Pengerjaannya lebih sedikit dibandingkan Gedung Sate,” kata Kepala Biro Umum Setda Pemprov Jabar, Iip Hidayat, saat dihubungi, Kamis (14/11/2019).
Iip mengatakan, penataan di Gedung Pakuan meliputi penataan taman di bagian belakang rumah dinas dan pembangunan kolam renang.
Kolam renang ini, katanya, merupakan fasilitas olah raga baru di Gedung Pakuan.
Ridwan Kamil mengatakan bahwa ia membutuhkan kolam renang sebagai terapi untuk cedera lututnya.
"Kaki saya itu cedera yang kiri. Dokter menyarankan supaya bisa fit sebagai Gubernur Jawa Barat, tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact seperti lari, loncat, dan sebagainya, harus terapi dengan yang namanya berenang," kata Ridwan Kamil di Gedung DPRD Jabar, Jumat (15/11/2019).
Ia mengatakan bahwa Gedung Pakuan sangat luas, sehingga gubernur sebelumnya pun bisa membangun masjid.
Kini, masa kepemimpinannya, ia akan membangun fasilitas olahraga.
"Gubernur berikutnya membangun gedung olahraga, bentuknya gedung bukan lapangan, saking besarnya di zona olahraga. Itu ada lapangan tenis ada lapangan basket ada fasilitas fitness dan lain sebagainya," katanya.
Berdasarkan foto yang diambil wartawan Kompas.com, terlihat pembangunan kolam renang itu sudah terlihat bentuknya.
Bentuk kolam renang yang sedang dibangun di Gedung Pakuan adalah memanjang.
kolam renang itu nantinya akan memiliki panjang 29 meter dan lebar empat meter, sedangkan kedalamannya adalah 1,25 meter.
Di ujung kolam renang itu, akan ada kolam khusus untuk air panas.
Namun, luas kolam air panas itu lebih kecil dibanding kolam renang utamanya.
Kemudian, di sekitar kolam itu akan dikeliling taman dan gazebo.
Taman dan gazebo tersebut biasa dijadikan lokasi untuk open house.
• Inilah Foto Penampakan Kolam Renang yang Lagi Dibangun di Rumah Dinas Ridwan Kamil, Bentuk Memanjang
• Revitalisasi Rumah Dinas Ridwan Kamil Habiskan Rp 4 Miliar, Termasuk Bangun Kolam Renang
7. Mau cerai, tanam 100 pohon dulu

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tengah mengkaji wacana agar masyarakat berperan aktif mengatasi solusi lahan kritis.
Salah satunya dengan berkontribusi menanam pohon.
Langkah ini merupakan bagian dari program penanaman 25 juta pohon di Jabar yang akan mulai dilakukan pada tahun depan.
"Nanti masyarakat bisa menyumbang pohon dengan aturan-aturan yang tengah kami siapkan. Mereka yang menikah wajib menanam 10 pohon, yang cerai wajib menanam 100 pohon, yang lulus SD, SMP, SMA, 10 pohon, dan lain sebagainya untuk partisipasi," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, di sela acara penanaman 17 ribu pohon di Kawasan Bandung Utara (KBU), yang dimulai di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Senin (9/12/2019).
Perbaikan lahan kritis, katanya, tak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.
Ridwan Kamil pun meminta semua elemen masyarakat agar turut serta menyumbangkan bibit pohon untuk ditanam di area kritis.
"Sekarang ada aplikasi e-tanam, untuk mengajak warga berpartisipasi dan diketahui hasil tanamnya tumbuh bagaimana. Sehingga kalau ada 25 ribu penanam, ada 25 ribu titik yang bisa kita monitor. Karena sering kali ya setelah ditanam, kurang dipelihara atau ada yang mencabut dan sebagainya," katanya.
• Tanam 100 Pohon Baru Bisa Cerai, Pemprov Jabar Segera Berlakukan Aturan Baru