Kaleidoskop 2019

KALEIDOSKOP 2019, Sejumlah Kebijakan dan Pernyataan Ridwan Kamil yang Menarik Perhatian Banyak Orang

Lebih dari satu tahun menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan pernyataan yang menarik perhatian b

Editor: Theofilus Richard
Tribunjabar/Syarif Abdussalam
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Senin (21/10/2019). 

TRIBUNJABAR.ID - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjadi salah satu pusat perhatian warganet.

Ridwan Kamil dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat oleh Presiden Jokowi di Istana Negara sejak 5 September 2018.

Selain dinilai aktif di media sosial, beberapa kebijakan dan pernyataannya pun menjadi sorotan banyak pihak.

Lebih dari satu tahun menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan pernyataan yang menarik perhatian banyak pihak.

Berikut Tribun Jabar merangkum sejumlah kebijakan dan pernyataan Ridwan Kamil yang menarik perhatian banyak pihak.

Ridwan Kamil Serahkan Uang Kadeudeuh kepada Atlet Popnas dan Peparnas Asal Jabar

1. Taman Dilan (Februari)

Calon lokasi Taman Dilan di dekat GOR Saparua.
Calon lokasi Taman Dilan di dekat GOR Saparua. (Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam)

Popularitas film Dilan memang cukup tinggi. Terlebih lokasi syuting di Bandung membuat Kota Bandung identik dengan film Dilan.

Ridwan Kamil pun mewacanakan pembangunan Taman Dilan di Kota Bandung.

Wacana tersebut pertama kali disampaikan saat Ridwan Kamil saat menerima kunjungan pemain film Dilan 1991 di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (10/2/2019).

"Kita akan mengabadikan legenda Dilan dengan hadirnya taman Dilan di Bandung. Di sana akan ada hasil karya Ayah Pidi Baiq dan memori Dilan dan Milea," ucap Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa pembangunan Taman Dilan bertujuan mengabadikan pencapaian positif film yang diangkat dari novel karya Pidi Baiq itu.

Hadirnya Taman Dilan juga diharapkan mampu mendongkrak potensi pariwisata di Bandung.

"Tahun ini insya Allah kami akan mengabadikan legenda Dilan ini jadi taman di Bandung. Lokasinya di GOR Saparua dekat lapangan basket berjarak 200 meter dari kantor Panas Dalam," kata Ridwan Kamil, sapaan akrabnya, saat bertemu dengan para pemeran film Dilan 1991 di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Bandung, Minggu (10/2/2019).

Ia mengatakan, Taman Dilan akan diisi mural dan gambar para pemeran Dilan.

Selain itu, kalimat-kalimat khas dari Pidi Baiq akan mewarnai taman tersebut.

Penulis Dilan, Pidi Baiq, mengapresiasi langkah Ridwan Kamil. Ia berharap Taman Dilan dapat dijadikan tempat pengembangan literasi di Kota Bandung.

"Mungkin bisa menjadi semacam tempat pertemuan untuk membahas literasi karena tendensinya lebih ke arah literasi atau film," ujar Pidi Baiq di Kantin Nation The Panas Dalam, Bandung,  Jumat (22/2/2019) malam.

Hari Ini Rencananya Peletakan Batu Pertama Pembangunan Taman Dilan, di Sini Lokasinya

2. Ridwan Kamil masuk ruang ujian (April)

Ridwan Kamil meninjau Ujian Nasional untuk tingkat Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) di SLB Negeri A Kota Bandung di Wyata Guna, Kota Bandung, Selasa (2/4/19).
Ridwan Kamil meninjau Ujian Nasional untuk tingkat Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) di SLB Negeri A Kota Bandung di Wyata Guna, Kota Bandung, Selasa (2/4/19). (istimewa)

Ridwan Kamil yang masuk ruang ujian saat siswa SLB Wyata Guna sedang mengerjakan soal ujian nasional.

Fotonya saat memasuki ruang ujian pun mendapat teguran dari Ombudsman RI.

Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Fitry Agustina, mengatakan pemantauan Ridwan Kamil tersebut tidak tepat.

Ia menegaskan merujuk pada Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional (POS UN), baik UNBK maupun UNKP, hanya peserta ujian, pengawas dan praktisi yang diperbolehkan masuk.

"Siapapun tidak boleh masuk tanpa terkecuali, sekalipun menteri pendidikan, pejabat, presiden sekalipun," ujar Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Fitry Agustina, kepada Tribun Jabar, Rabu (3/4/2019).

Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika, meminta maaf kepada masyarakat.

“Kami juga sudah mengeluarkan surat edaran kepada kota kabupaten untuk lebih mengoptimalkan dalam menjalankan SOP pelaksanaan UN, khususnya di satuan pendidikan,” ujarnya, Rabu (3/4/2019).

Ridwan Kamil juga meminta maaf dan mengklarifikasi mengenai foto dirinya saat masuk ruang ujian. Ia mengatakan, tidak memiliki niat untuk menyalahi aturan.

Ia mengatakan kunjungan monitoring UNBK ke SMKN 3 Bandung dan SLB Wiyata Guna (27/3/2019 dan 2/4/2019) bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanakan ujian nasional berjalan baik, termasuk melihat kesiapan kelengkapan sarana dan prasarananya.

"Kehadiran saya di sana ingin memberikan support dan motivasi pada peserta didik, yang sedang melaksanakan UN dan saya sebelumnya telah mendapat ijin untuk masuk dan melihat lebih dekat peserta ujian," katanya di Bandung, Kamis (4/4/2019).

Ombudsman Kritik Ridwan Kamil yang Masuk Ruang Ujian di Wyata Guna, Disdik Jabar Minta Maaf

3. Ustaz Rahmat Baequni sebut masjid rancangan Ridwan Kamil mengandung unsur Illuminati (Juni)

Masjid Al Safar
Masjid Al Safar (Instagram @ridwankamil)

Pada Bulan Juni, warganet heboh dengan perdebatan antara Ustaz Rahmat Baequni dengan Ridwan Kamil.

Ustaz Rahmat Baequni menyebut bahwa Masjid Al Safar di rest area KM 88 B Tol Cipularang di Purwakarta yang didesain Ridwan Kamil dan tim arsitek Urbane sarat dengan simbol iluminati.

Video yang menampilkan Ustaz Rahmat Baequni menjelaskan simbol Illuminati pun viral di media sosial.

Ridwan Kamil pun menanggapi hal tersebut.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bertemu Ustaz Rahmat Baequni dan Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei di Pusdai Jabar, Senin (10/6/2019)
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bertemu Ustaz Rahmat Baequni dan Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei di Pusdai Jabar, Senin (10/6/2019) (Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam)

"Jika segitiga dilarang, maka di dunia ini geometri tinggal tersisa kotak dan lingkaran. Maka masjid-masjid tropis dengan atap ala pendopo pun harus dihancurkan? Kita ikuti akal sehat saja," kata Emil menjawab salah satu pertanyaan netizen di instagramnya, Jumat (31/5/2019).

Ridwan Kamil dan Ustaz Rahmat Baequni pun sempat bertemu untuk membahas hal ini di Bale Asri Pusdai, Senin (10/6/2019).

Dalam kesempatan itu , Ustaz Rahmat Baequni mengatakan bahwa ia tidak bermaksud menjatuhkan Ridwan Kamil. Ia juga menghormati pandangan Ridwan Kamil.

"Tidak, demi Allah. Sama sekali saya tidak pernah berniat menjatuhkan siapapun apalagi Pak Ridwan Kamil. Tadi saya sampaikan kami akan terbuka dan saya sama sekali tidak bersuuzan kepada siapapun. Ada muncul kalau saya memfitnah beliau keturunan dajal, itu fitnah. Coba lihat dalam ceramah saya, ada tidak keterangan saya soal itu," ujarnya.

Ia mengatakan bersedia berdiskusi lebih lanjut karena banyak hal yang belum dia jelaskan dalam kesempatan itu.

RIDWAN KAMIL Tahu Siapa Sosok yang Sengaja Viralkan Desain Masjid Al Safar Mirip Simbol Iluminati

4. Pindah ibu kota (Agustus)

Mencuatnya wacana pemindahan ibu kota Jawa Barat itu disebabkan oleh pernyataan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Mencuatnya wacana pemindahan ibu kota Jawa Barat itu disebabkan oleh pernyataan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. (TribunJabar.id/Syarif Abdussalam)

Selain perpindahan ibu kota negara, muncul juga wacana pemindahan ibu kota Provinsi Jawa Barat.

Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa Pemprov Jabar akan mengkaji masalah ini.

Terdapat tiga pilihan ibukota baru Jawa Barat, yakni Tegalluar di Bojongsoang, Walini di Cikalongwetan, dan di antara Segitiga Rebana (Cirebon-Kertajati-Patimban).

Hal tersebut, katanya, sudah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Barat yang disahkan bersama DPRD Jabar, Rabu (28/8/2019) malam.

Pada dasarnya, kata Ridwan Kamil, Kota Bandung sama dengan Jakarta yang sudah terlalu padat untuk ukuran ibukota.

"Sudah tidak cocok lagi menjadi pusat pemerintahan karena contohnya, kantor pemerintahan menyebar. Kajian akan dilaksanakan dalam enam bulan ke depan," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kamis (29/8/2019).

Menurut Ridwan Kamil masih terpisahnya kantor pemerintahan Pemprov Jawa Barat di berbagai sudut di Kota Bandung membuat roda pemerintahan tidak produktif. Hal ini akhirnya membutuhkan mobilitas tinggi yang juga memakan waktu.

Ikuti Jokowi, Ridwan Kamil Mau Pindahkan Ibukota Jawa Barat dari Bandung ke Tiga Lokasi Ini

5. Wacana ganti BPJS dengan asuransi swasta (September)

Ilustrasi logo BPJS Kesehatan
Ilustrasi logo BPJS Kesehatan (NET)

Ridwan Kamil mengatakan bahwa pihaknya akan mengkaji solusi alternatif BPJS yang meningkatkan iuran sebesar 100 persen.

Salah satu alternatif solusi, kata Ridwan Kamil, mengkaji peluang asuransi swasta atau menangani dengan APBD Provinsi Jawa Barat.

"Kami akan teliti, kan ujungnya yang penting masyarakat ter-cover kesehatannya. Sekarang kalau BPJS Kesehatan dinaikan, pertanyaannya apakah ada asuransi swasta juga yang harganya lebih murah kualitas lebih tinggi, kita sedang kaji pilihan-pilihan itu," kata gubernur yang akrab disapa Emil ini di Gedung Sate, Selasa (10/9/2019).

Kemungkinan perpindahan asuransi atau penanganan iuran oleh Pemprov Jabar, katanya, harus diperhitungkan.

"Pemprov atau Pemda meng-cover tambahannya, atau subsidi, itu juga kan harus dihitung pengaruh terhadap APBD seperti apa," katanya.

6. Kolam renang di rumah dinas Gubernur Jabar (November)

Seorang pegawai saat mengerjakan proyek pembuatan kolam renang di Gedung Pakuan, Kamis (14/11/2019).
Seorang pegawai saat mengerjakan proyek pembuatan kolam renang di Gedung Pakuan, Kamis (14/11/2019). (KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI)

Pada akhir tahun, Pemprov Jabar menganggarkan dana Rp 4 miliar untuk revitalisasi rumah dinas Gubernur Jabar, Gedung Pakuan.

“Revitalisasi Gedung Pakuan sekitar Rp 4 miliar. Pengerjaannya lebih sedikit dibandingkan Gedung Sate,” kata Kepala Biro Umum Setda Pemprov Jabar, Iip Hidayat, saat dihubungi, Kamis (14/11/2019).

Iip mengatakan, penataan di Gedung Pakuan meliputi penataan taman di bagian belakang rumah dinas dan pembangunan kolam renang.

Kolam renang ini, katanya, merupakan fasilitas olah raga baru di Gedung Pakuan.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa ia membutuhkan kolam renang sebagai terapi untuk cedera lututnya.

"Kaki saya itu cedera yang kiri. Dokter menyarankan supaya bisa fit sebagai Gubernur Jawa Barat, tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact seperti lari, loncat, dan sebagainya, harus terapi dengan yang namanya berenang," kata Ridwan Kamil di Gedung DPRD Jabar, Jumat (15/11/2019).

Ia mengatakan bahwa Gedung Pakuan sangat luas, sehingga gubernur sebelumnya pun bisa membangun masjid.

Kini, masa kepemimpinannya, ia akan membangun fasilitas olahraga.

"Gubernur berikutnya membangun gedung olahraga, bentuknya gedung bukan lapangan, saking besarnya di zona olahraga. Itu ada lapangan tenis ada lapangan basket ada fasilitas fitness dan lain sebagainya," katanya.

Berdasarkan foto yang diambil wartawan Kompas.com, terlihat pembangunan kolam renang itu sudah terlihat bentuknya.

Bentuk kolam renang yang sedang dibangun di Gedung Pakuan adalah memanjang.

kolam renang itu nantinya akan memiliki panjang 29 meter dan lebar empat meter, sedangkan kedalamannya adalah 1,25 meter.

Di ujung kolam renang itu, akan ada kolam khusus untuk air panas.

Namun, luas kolam air panas itu lebih kecil dibanding kolam renang utamanya.

Kemudian, di sekitar kolam itu akan dikeliling taman dan gazebo.

Taman dan gazebo tersebut biasa dijadikan lokasi untuk open house.

Inilah Foto Penampakan Kolam Renang yang Lagi Dibangun di Rumah Dinas Ridwan Kamil, Bentuk Memanjang

Revitalisasi Rumah Dinas Ridwan Kamil Habiskan Rp 4 Miliar, Termasuk Bangun Kolam Renang

7. Mau cerai, tanam 100 pohon dulu

Ilustrasi cerai
Ilustrasi cerai (Istimewa)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tengah mengkaji wacana agar masyarakat berperan aktif mengatasi solusi lahan kritis.

Salah satunya dengan berkontribusi menanam pohon.

Langkah ini merupakan bagian dari program penanaman 25 juta pohon di Jabar yang akan mulai dilakukan pada tahun depan.

"Nanti masyarakat bisa menyumbang pohon dengan aturan-aturan yang tengah kami siapkan. Mereka yang menikah wajib menanam 10 pohon, yang cerai wajib menanam 100 pohon, yang lulus SD, SMP, SMA, 10 pohon, dan lain sebagainya untuk partisipasi," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, di sela acara penanaman 17 ribu pohon di Kawasan Bandung Utara (KBU), yang dimulai di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Senin (9/12/2019).

Perbaikan lahan kritis, katanya, tak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.

Ridwan Kamil pun meminta semua elemen masyarakat agar turut serta menyumbangkan bibit pohon untuk ditanam di area kritis.

"Sekarang ada aplikasi e-tanam, untuk mengajak warga berpartisipasi dan diketahui hasil tanamnya tumbuh bagaimana. Sehingga kalau ada 25 ribu penanam, ada 25 ribu titik yang bisa kita monitor. Karena sering kali ya setelah ditanam, kurang dipelihara atau ada yang mencabut dan sebagainya," katanya.

Tanam 100 Pohon Baru Bisa Cerai, Pemprov Jabar Segera Berlakukan Aturan Baru

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved