Atlet Senam Dituding Tak Perawan Lagi, Begini Fakta Kaitannya dengan Penyebab Selaput Dara Robek
Belakangan kabar atlet senam dituding tak perawan lagi menarik perhatian publik. Begini dakta kaitannya antara selaput dara dan keperawanan.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Yongky Yulius
Belakangan kabar atlet senam dituding tak perawan lagi jadi perbincangan publik. Begini fakta kaitannya antara selaput dara dan keperawanan.
TRIBUNJABAR.ID - Belakangan kabar atlet senam dituding tak perawan lagi jadi perbincangan publik.
Seorang atlet senam bernama Shalfa Ayu kurniawati, dipulangkan paksa karena alasan sudah tak perawan lagi.
Setelah ditidaklanjuti dilakukan pemeriksan, tim dokter menyebutkan selaput dara atlet senam itu masih utuh.
Berkenaan dengan hal itu, apa kaitannya antara selaput dara dan keperawanan?
Selama ini tersebar anggapan di masyarakat, wanita yang sudah robek selaput daranya maka tidak perawan lagi.
Secara gamblang mereka menyebutkan dalam arti lain, sudah melakukan hubungan seksual.
• Ibunda Sebut Shalfa Dipulangkan Karena Selaput Daranya Robek, Menpora Akan Tindak Tegas
Dilansir dari Teen Vogue, anggapan selaput dara robek menandakan pernah berhubungan seksual adalah konsep yang salah.
Lantas bagaimana fakta penjelasan dokter tentang selaput dara?
Selaput dara merupakan membran selaput tipis dan merentang di bagian bawah vagina wanita.
Selaput dara memiliki bentuk seperti bulan sabit dengan adanya lubang kecil di tengahnya.
Melalui lubang itulah keluar darah menstruasi, dan lubang masuknya penis.
Dilansir dari alodokter.com, umumnya selaput dara akan robek bukan karena penetrasi masuknya penis saja dalam vagina.
Beberapa hal dan penyebab lain dapat membuat selaput dara robek tanpa disadari.
Semisal aktivitas olahraga berkuda, bersepeda, masturbasi menggunakan alat bantu seks, penggunaan tampon dan lain sebagainya.
Pada anak-anak atau remaja selaput dara robek mungkin terjadi akibat cedera hingga trauma fisik.
• Prahara Rumah Tangga Karen Idol dan Arya Claproth, Masuk Jalur Hukum, KDRT Disebut Berbentuk Psikis