Plt Bupati Indramayu Beberkan Alasan Nominal Fantastis dalam Penyertaan Modal Bagi 2 Perusda
Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat mengatakan penyertaan modal dalam pembahasan Raperda Kabupaten Indramayu
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat mengatakan penyertaan modal dalam pembahasan Raperda Kabupaten Indramayu harus diberi ruang dengan nominal besar.
Seperti diketahui dalam rapat paripurna pembahasan itu, penyertaan modal dasar untuk BPR Karya Remaja Indramayu dari nominal sebesar Rp 200 miliar turun menjadi Rp 140 miliar.
Sedangkan, modal dasar untuk PDAM Tirta Darma Ayu sebesar Rp 1 triliyun turun menjadi Rp 600 miliar.
Padahal dalam perda sebelumnya, penyertaan modal untuk BPR Karya Remaja Indramayu hanya Rp 50 miliar dan penyertaan modal untuk PDAM Tirta Darma Ayu hanya sebesar Rp 300 miliar.
Taufik Hidayat menjelaskan, penyertaan modal di sini memiliki arti modal dasar yang nantinya akan diatur menjadi penyertaan modal.
Atau dengan kata lain, modal dasar adalah sebuah wadah. Sedangkan penyertaan modal adalah isi dari wadah.
• Satu Pemain Arema FC Putri ini Dapat Perhatian Pelatih Persib Putri
"Isinya nanti disesuaikan dengan kemampuan keuangan pemerintah daerah atau APBD," ucap dia kepada Tribuncirebon.com di Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Kamis (28/11/2019).
Dijelaskan dia, penetapan nominal hitungan besaran modal dasar itu dilakukan langsung oleh Bank Indonesia (BI). Mereka menghitung dengan melihat rasio kecukupan modal.
"Nih akan terjadi sesuatu tidak jika kecukupan modalnya kurang? Misal uang yang diperoleh banyak sedangkan wadahnya kecil ini nanti kan gak bisa masuk dan permasalahan ini juga pernah terjadi dahulu," ucap dia.
Dalam hal ini, Taufik Hidayat menjelaskan, Kabupaten Indramayu akan menjadi salah satu daerah investasi.
• Pria Paruh Baya di KBB Dibacok Keponakannya Sendiri, Dipicu Utang Piutang dan Sakit Hati
Dimana dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan yang akan menanamkan modalnya memperlukan sumber daya alam, dalam hal ini air dalam jumlah banyak.
"Sekarang yang sudah sosialisasi pembangunan perusahaan itu Pertrokimia. Mereka membutuhkan air dalam jumlah banyak, kalau kita tidak memperkuat PDAM bisa saja diambil oleh swasta. Inikan sayang," ucapnya.
