Warga Kedungdawa Minta Pemkab Cirebon Bantu Angkut Sampah yang Menutupi Sungai Tumpang
Warga Desa Kedungdawa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, meminta Pemda untuk membantu membersihkan aliran Sungai Tumpang dari tumpukan sampah
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Warga Desa Kedungdawa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, meminta kepada pemerintah daerah untuk membantu membersihkan aliran Sungai Tumpang dari tumpukan sampah.
Warga Desa Kedungdawa, Dedi (36), mengatakan, sampah yang berada di sungai tersebut belum pernah diangkut secara menyeluruh, sehingga masih tersumbat.
"Dibersihkan sedikit-sedikit, itu juga sama warga sekitar, mungkin kalau sama pemerintah bisa pakai alat beko, semua keangkut," kata Dedi di Desa Kedungdawa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin (25/11/2019).
• Sudah Lima Tahun Sungai Tumpang di Kabupaten Cirebon Dipenuhi Sampah, Tak Ada yang Peduli
• Anggota DPR Netty Prasetiyani Sebut Banyak Pengangguran Tamatan SMP dan SD di Cirebon
Dedi mengatakan, kalau ia khawatir kondisi tersebut dapat menyebabkan banjir, karena kediamannya hanya berjarak 50 meter dari aliran Sungai Tumpang.
Selain itu, kata Dedi, kondisi tersebut dianggap merusak menganggu pandangan dan memberikan kesan kumuh.
"Secepatnya kalau bisa, jangan nunggu banjir baru dibersihkan," katanya.
Pantauan Tribun Jabar, Senin (25/11/2019), sampah yang memenuhi dan menyumbat Sungai Tumpang tersebut, paling terlihat di Desa Kedungdawa, Kecamatan Kedawung.
Sampah rumah tangga yang menutupi aliran Sungai Tumpang, mulai dari sampah plastik kemasan, styrofoam, ranting pohon, bambu, baligho bekas, bangkai hewan ternak, hingga peralatan rumah tangga.
Dari radius 50 meter, aroma busuk dari sampah yang berada dialiran Sungai Tumpang tercium oleh warga sekitar, pejalan kaki, atau pun pengendara kendaraan bermotor. Bahkan ribuan lalat pun terlihat mengerubuni.
Berbeda dengan sungai-sungai lainnya di Kabupaten Cirebon, kondisi fisik sungai tersebut berwarna abu kehitaman dan tidak mengalir akibat tertutup hampir sepanjang aliran sungai.
• Tim Rescue Kantor SAR Bandung Selamatkan Warga yang Terjebak di Tengah Danau Malam-malam
• KABAR BAHAGIA! SPP Gratis untuk SMA dan SMK di Jabar Tinggal Ketok Palu, Begini Kata Ridwan Kamil

Pemerintah Kabupaten Cirebon, mengaku kesulitan menangani permasalahan sampah, lantaran tidak hingga saat ini di Kabupaten Cirebon pembangunan tempat penampungan akhir (TPA) tak kunjung rampung.
Beberapa waktu lalu, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, mengatakan, setiap orang di Kabupaten Cirebon rata-rata menghasilkan 1,2 liter sampah dan jumlah pendudukan sebanyak 2,1 juta jiwa, ini artinya produksi sampah sebanyak 2,4 ton.
"Yang bisa kami tangani hanya sebanyak 61 persen saja," kata Imron.
Imron mengatakan, hasil dari rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), permasalahan penanganan sampah menjadi fokus perhatian pemerintah, salah satunya membangun TPA di Kecamatan Pasaleman.
"Ada waktu sampai 2024 untuk menyelesaikan permasalahan sampah. Maka dari itu semua SKPD harus fokus agar permasalahan sampah dapat teratasi," kata Imron.