Akan Lakukan Uji Coba Pengeboman, Tim LAPI ITB Kaji Lokasi Pembangunan Terewongan KCIC
Tim dari ITB saat ini tengah melakukan penelitian di lokasi proyek pembangunan terowongan Kereta Cepat Indonesia Cina ( KCIC).
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, PADALARANG - Tim dari Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia (LAPI) Institut Teknologi Bandung ( ITB) saat ini tengah melakukan penelitian di lokasi proyek pembangunan terowongan Kereta Cepat Indonesia Cina ( KCIC).
Penelitian tersebut dilakukan di Gunung Bohong, tepatnya di atas rumah warga Kompleks Tipar Silih Asih, RT 4/13, Desa Laksana Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang akan dilakukan uji coba blasting atau pengeboman.
Adanya penelitian tersebut untuk memastikan dampak terkait adanya pengeboman oleh PT CREC sebagai pelaksana proyek terowongan KCIC yang diduga menyebabkan sejumlah rumah warga Tipar Silih Asih mengalami keretakan.
• Bangunan SMPN 1 Ngamprah yang Terdampak KCIC Akan Segera Dirobohkan
• Soal Tenaga Kerja Asing di Proyek KCIC, DPRD Cimahi Minta Pemkot Lebih Proaktif Mendata
Peneliti dari Tim LAPI ITB, Simon Prassetyo, mengatakan, sebelum dilakukan uji coba blasting ini, pihaknya saat ini tengah melakukan penelitian untuk mengetahui kondisi kontur tanah di Gunung Bohong yang akan digunakan untuk pembangunan terowongan.
"Sementara kita juga mau membuat survei geolistrik sama survei penentuan GPS untuk memantau pergerakan tanah di lereng dekat rumah warga," ujarnya saat ditemui di Kompleks Tipar Silih Asih, Selasa (18/11/2019).
Menurutnya, survei geolistrik ini dilakukan untuk memastikan kondisi lereng tersebut dan untuk mengetahui litologi di bawah permukaan tanah serta untuk melakukan pemantauan pergerakan lereng, sebelum mengeluarkan design blasting yang aman.
"Kami diminta sebagai tim independen untuk menganalisis semua itu setelah kejadian (pengeboman oleh PT CREC). Jadi saya gak bisa trace back sebelum kejadian itu seperti apa," kata Simon.
Ia mengatakan, berdasarkan penelitian awal di lereng tersebut memang ada bongkahan batu, sehingga sebelum trail blasting dilakukan, batu-batu tersebut akan diamankan terlebih dahulu dengan cara dipecahkan agar lebih kecil.
"Jadi kalaupun batu itu (longsor) kebawah tidak membahayakan rumah warga. Tapi kita belum tahu uji coba peledakan itu dilakukan karena kita harus melakukan investigasi dulu," ucapnya.
• Bupati Bandung Sebut Proyek KCIC Jakarta-Bandung Belum Bayar Semua Lahan dan Belum Bangun Sekolah
• Ridwan Kamil Akan Panggil KCIC, Terkait Keluhan Warga di Proyek Kereta Cepat, Terakhir Pipa Terbakar
Dalam penelitian tersebut, pihaknya juga telah memasang GPS dan alat Crackmeter atau alat uji untuk mengukur retakan di setiap dinding rumah warga yang diduga sudah terdampak adanya pengeboman beberapa waktu lalu.
"GPS akan dipasang dibeberapa titik lereng dan Crackmeter di rumah warga, untuk melihat seberapa besar pergerakan lereng dan memantau pergerakan di rumah (saat ujicoba pengeboman)," katanya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan rumah warga Kompleks Tipar Silih Asih, RT 4/13, Desa Laksana Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), retak-retak akibat ledakan pengeboman proyek pembangunan terowongan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) di Gunung Bohong.
Ketua RW 13 Ahmad M Sutisna, mengatakan, di wilayahnya terdapat 120 KK dan 500 jiwa, namun hampir semuanya rumah warga itu mengalami keretakan dan warga merasa khawatir.
"Daerah ini merupakan daerah yang paling dekat dengan lokasi pengeboman di terowongan. RT 4 jaraknya hanya 750 meter jadi rumah warga disana yang paling parah mengalami keretakan," katanya.
