Bupati Bandung Sebut Proyek KCIC Jakarta-Bandung Belum Bayar Semua Lahan dan Belum Bangun Sekolah
Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan proses pembebasan lahan proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) belum rampung.
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, SOREANG - Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan proses pembebasan lahan proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) belum rampung.
Masih ada sekitar 50 persen lahan milik warga Kabupaten Bandung belum dibayarkan sepenuhnya.
"Pembebasan lahan ( KCIC) di sana (Cileunyi) belum selesai, banyak yang baru uang muka, langsung ditindaklanjuti (pengerjaan), termasuk membangun sekolah yang belum dibangun juga," ujar bupati seusai mengukuhkan pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Jawa Barat di Sutan Raja Hotel, Soreang, Selasa (29/10/2019).
• Ridwan Kamil Akan Panggil KCIC, Terkait Keluhan Warga di Proyek Kereta Cepat, Terakhir Pipa Terbakar
• Pertamina Sebut KCIC dan Kontraktor Tak Miliki Izin Pengeboran di Lokasi Pipa yang Terbakar
• Kebakaran Pipa Pertamina di Cimahi, 10 Karyawan PT KCIC Diperiksa Polisi
"Tempo hari saya baca di media katanya (pembebasan) tinggal 15 persen, ternyata 50 persen juga belum. Baru jalan lintas utamanya terminalnya saja, tapi untuk TOD (Transit Oriented Development) belum, dan danaunya juga belum," kata Dadang M Naser menambahkan.
Selain itu Dadang M Naser juga menyampaikan bahwa pembangunan proyek KCIC ini juga dikeluhkan oleh warga.
Salah satunya soal urugan tanah yang mencapai ketinggian 8 meter sehingga dikhawatirkan akan berdampak banjir.
"Sudah kami sampaikan ke KCIC -nya dan sebentar lagi kami akan rapat koordinasi dengan Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah) dengan mengundang KCIC terhadap aspirasi masyarakat yang urugannya terlalu tinggi sehingga dikhawatirkan akan berdampak banjir itu," ungkapnya.
• Warga Berharap Reaktivasi Jalur Kereta Api Ciranjang-Cipatat KBB Bisa Segera Rampung
• Warga Menyambut Baik Reaktivasi Jalur Kereta Api Ciranjang-Cipatat, Ini Alasannya
Bupati mengaku pihaknya sudah menyampaikan hal itu kepada pihak KCIC beberapa minggu lalu.
Menurutnya masalah ini perlu diplomasi khusus.
Pihak Pemkab Bandung juga khawatir disalahkan karena dianggap menghambat pembangunan proyek nasional.
"Proyeknya ada dua sistem, yang satu pembangunan TOD oleh pihak pengembang, dan yang satu terminalnya yang dibangun oleh China -nya. Saya katakan harus bersatu atuh, jangan saling tuding antara yang mengembangkan TOD dan KCIC, saya enggak ngerti," pungkasnya. (mud)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/dadang-m-naser-acara-pelantikan-pengurus-koni-kabupaten-bandung.jpg)