Fakta Mengejutkan Terungkap Soal Nurjen di Cianjur, Penjual Kerupuk yang Ditinggal Ayah dan Ibunya

Fakta mengejutkan terungkap soal Nurzen (12) bocah di Cianjur yang terpaksa berjualan kerupuk keliling karena ditinggal ayah dan ibunya

Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Sungguh berat perjuangan Nurzen (12), seorang bocah warga Kampung Pesantren Al-Falah RT 02/04, Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur. 

"Saya sempat melihat anak ini memikul kerupuk di pinggir jalan, saya bilang ke sopir untuk menepikan mobil untuk membeli kerupuknya," ujar H Syarifudin (50) seorang pengusaha warga Cianjur melalui pesan singkat pagi ini.

Namun sang sopir tak mendengar perintah H Syarifudin. Mobil sang pengusaha tersebut keburu belok dan berlalu.

"Kemarin saya nyuruh berhenti ke sopir mau beli kerupuk itu, tapi sopirnya melamun. Dia bilang udah keburu belok kiri 'dah tanggung pak dah belok'. Saya bilang ke sopir yang begitu yang harus dibeli karena anak itu bagus gak mau mengemis, saya jadi sedih melihat berita ini, jadi pengen nangis," kata Syarifudin.

Ia merasa salut bocah tersebut gigih berusaha membantu keluarga. Ia pun sempat menitikkan air mata setelah membaca kisah bocah itu. Ia sempat menduga bocah tersebut warga sekitar bukan dari Cianjur selatan dan masih punya orangtua.

 Nenek Kiyah yang Tinggal Sendiri di Gubuk Reyot di Cianjur Dapat Bantuan Kementerian Sosial

Seorang warga Cilaku lainnya, Redi Muhamad Daud (35) langsung mengirimkan emoticon menangis sebanyak enam biji saat membaca kisah Nurzen.

Diberitakan sebelumnya, Nurzen (12) seorang bocah warga Kampung Pesantren Al-Falah RT 02/04, Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, harus memikul beban berat membantu sang nenek berjualan kerupuk keliling.

Ia tak bisa menikmati pendidikan dan bermain layaknya anak seusianya. Ia harus mengubur hal itu karena harus berjualan kerupuk kembang keliling kampung untuk membantu menafkahi bibi dan neneknya.

Bocah pedagang kerupuk ini tak lepas dari peci putihnya saat berjualan. Ia terlihat begitu gigih, ikhlas, dan sabar berjualan kerupuk dari satu kampung ke kampung lainnya.

"Hasil berjualan saya berikan untuk bibi dan nenek, ayah saya sudah meninggal. Kalau ibu masih ada tapi tidak tahu keberadaannya di mana," ujar Nurzen kepada Tamem (35) seorang warga Cilaku yang membeli kerupuknya, Rabu (6/11/2019)

Nurzen mengatakan, seminggu ia mengambil 12 ikat yang berisi 120 bungkus. Setiap hari ia keliling berjualan dan penghasilan pun tak pasti kadang laku kadang tidak.

Nurzen bercerita ia hanya tamat SD dan tak melanjutkan sekolah.

 Cerita 2 Ibu Muda di Cianjur Kena Tilang, Senang Mau Pamer SIM Baru, Ternyata Belum Bayar Pajak

 Kasus Penggelapan Pakan Ikan Senilai Rp 350 Juta, Polres Cianjur Panggil Sejumlah Saksi Baru

Nurzen mengatakan, ia sudah hampir satu tahun berjualan kerupuk

"Sering pulang malam, kalau barang dagangan gak habis. Pokoknya sehabis saja, belum habis gak pulang," katannya.

Kabar adanya bocah dari Cianjur selatan yang terpaksa berjualan kerupuk ke daerah kota Cianjur, menarik perhatian anggota DPRD Cianjur, Rustam Efendi.

Ia langsung berinisiatif di internal fraksi untuk menyambungkan ke Dinas Sosial.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved