Fakta Mengejutkan Terungkap Soal Nurjen di Cianjur, Penjual Kerupuk yang Ditinggal Ayah dan Ibunya

Fakta mengejutkan terungkap soal Nurzen (12) bocah di Cianjur yang terpaksa berjualan kerupuk keliling karena ditinggal ayah dan ibunya

Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Sungguh berat perjuangan Nurzen (12), seorang bocah warga Kampung Pesantren Al-Falah RT 02/04, Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR- Fakta mengejutkan terungkap soal Nurzen, bocah di Cianjur yang terpaksa berjualan kerupuk keliling untuk membantu sang nenek karena ditinggal ayah dan ibunya.

Dinas Sosial Kabupaten Cianjur langsung bergerak cepat menerima laporan itu. Beberapa fakta baru pun terungkap dari hasil penelusuran tim Dinas Sosial.

Hasil penelusurannya adalah usia Nurjen sebenarnya kurang lebih 19 tahun. Tapi karena ada kelainan kondisi tubuhnya kecil sehingga di kartu keluarga oleh almarhum kakeknya dimudakan dan disesuaikan dengan kondisi tubuhnya.

Alasan almarhum sang kakek karena ingin memasukkan cucunya tersebut ke sekolah dasar.

Jadi dalam kartu keluarga usia Nurjen 13 tahun.

Hasil penelusuran lainnya adalah, Nurjen mempunyai satu orang adik yang usianya Kurang lebih 14 tahun kelas 1 Madrasah Tsanawiyah.

Kondisi keluarga termasuk keluarga penerima manfaat bahkan sudah dapat bantuan PKH dan BPNT.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Mutawali, mengatakan, kedua orangtua Nurjen masih ada.

• Ayah Meninggal, Ibu Entah di Mana, Bocah di Cianjur Terpaksa Berjualan Kerupuk demi Bantu Sang Nenek

Basoeki Abdullah Pelukis Terkenal Indonesia yang Tewas Tragis, Gagal Selesaikan Lukisan BJ Habibie

Namun keduanya bercerai dan meninggalkan Nurjen. Nurjen pun tinggal bersama kakek dan nenek. Karena kakeknya sudah meninggal kini Nurjen tinggal bersama sang Nenek.

"Kami sudah tangani perihal Nurjen yang berjualan kerupuk. Tindakan pemerintahan desa memastikan keluarga Nurjen masuk atau mendapatkan PKH dan BPNT kemudian memberikan pengarahan kepada keluarga dan mmberikan sedikit modal usaha dari pribadi sebagai bentuk kepedulian," kata Mutawali.

Ia mengatakan, pernah ada juga penggiat sosial yang menawarkan untuk memasukan Nurjen ke pesantren Alquran.

Sebelumnya diberitakan, netizen dan warga Cianjur banyak yang menangis setelah membaca kisah bocah yang terpaksa berjualan kerupuk untuk bantu sang nenek karena ditinggal ayah dan ibunya.

Kebanyakan warga tak menyangka jika bocah tersebut berasal dari Kecamatan Pasirkuda yang jaraknya sekitar 7 jam perjalanan dari kota Cianjur.

Banyak yang baru tahu bocah tersebut juga putus sekolah karena tak ada biaya dan memilih untuk berjualan kerupuk membantu neneknya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved