377 Mahasiswa STIKes Rajawali Diwisuda, 75 Orang Lulus dengan Predikat Cumlaude
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Rajawali mengukuhkan gelar wisudawan dan pengambilan sumpah kepada
Penulis: Cipta Permana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Rajawali mengukuhkan gelar wisudawan dan pengambilan sumpah kepada 377 lulusan dari jenjang program studi Sarjana Keperawatan, Pendidikan Profesi Ners, Ahli Madya (D3) Kebidanan, dan D3 Analis Kesehatan, pada acara sidang terbuka senat prosesi wisuda dan angkat sumpah ke-13, semester genap tahun akademik 2018/2019, di Harris Hotel and Convention Hall Festival Citylink, Jalan Peta, Kota Bandung. Kamis (7/11/2019).
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 75 lulusan dari berbagai program studi berhasil meraih predikat dengan pujian atau cumlaude yaitu, 16 lulusan pada Sarjana Keperawatan, 37 lulusan Pendidikan Profesi Ners, 7 orang wisudawan pada D3 Kebidanan, dan 16 orang di D3 Analis Kesehatan.
Ketua STIKes Rajawali, Tonika Tohari, S.Kp., M.Kes mengatakan, jumlah wisudawan kali ini menjadi yang terbanyak dibandingkan dengan lulusan tahun sebelumnya.
Dimana pada prosesi wisuda dan angkat sumpah bagi lulusan di semester ganjil yang diselenggakan pada April 2019 lalu, sekitar 250 lulusan. Sehingga secara keseluruhan, wisudawan tahun akademik 2018/2019 berjumlah 628 lulusan.
• Kabobs Hadirkan Jumpa Si Manis, Siapakah Dia ?
"Selain perbedaan jumlah wisudawan, yang juga menjadi pembeda adalah pada wisuda semester ganjil kemarin lebih banyak lulusan dari mahasiswa kelas karyawan dari empat belas rumah sakit di Jawa Barat yang menjadi mitra kerjasama dari STIKes Rajawali.
Termasuk satu diantarnya merupakan mitra kami dari rumah sakit Pemerintah Kendari. Sedangkan di wisuda semester sekarang (genap), justru hampir merata, tapi tetap di dominasi oleh mahasiswa kelas reguler, dengan frekuensi perbandingan 1:4 untuk mahasiswa kelas reguler," ujarnya usai kegiatan wisuda dan angkat sumpah lulusan semester genap.
Tonika menuturkan, guna meningkat daya serap lulusan, STIKes Rajawali memiliki jejaring kerjasama dengan berbagai rumah sakit di berbagai kabupaten/kota di Indonesia.
Terlebih kompetensi para lulusan selama ini link and match dengan kebutuhan perusahan, sehingga tidak jarang setiap tahunnya beberapa perusahaan kesehatan justru meminta langsung para lulusan tersebut, meskipun belum mengikuti prosesi wisuda dan angkat sumpah.
"Salah satu perusahaan kesehatan yang menjadi mitra tetap kami selama ini adalah, Rumah Sakit Siloam. Mereka setiap tahun justru rutin menggelar open rekruitmen di kampus kami. Maka setelah beberapa hari selesai wisuda ini biasanya mereka langsung menggelar proses penerimaan para lulusan tenaga kesehatan untuk untuk ditempatkan di seluruh unit Rumah Sakit Siloam di berbagai provinsi di Indonesia," ucapnya.
Selain RS Siloam, para lulusan kami pun terserap di berbagai RSUD, Puskemas, dan Dinas-dinas Kesehatan milik Pemerintah Daerah.
• Pemkot Bandung Berikan 250 Sertifikat Halal kepada Pelaku Industri Kecil dan Menengah
Disinggung terkait upaya STIKese Rajawali dalam hal menyongsong perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0, Tonika menjelaskan, bahwa selain menyusun kurikurulum yang adaptif dengan perkembangan tersebut, tetapi juga secara sarana dan prasarana pembelajaran pun telah diterapkan melalui pendekatan berbasis teknologi digital, seperti pembelajaran jarak jauh atau e-learning. Bahkan, sistem menajemen administrasi akademik pun berbasis aplikasi SIAK.
"Untuk menggelar berbagai tes harian, semesteran maupun ujian akhir pun kami sudah berbasis competerized, atau yang kami sebut CBT. Malahan CBT kami ini sudah bekerjasama dengan Kemendikbud atau dulu namanya Kemenristekdikti. Karena CBT ini, belum banyak yang memiliki selain perguruan tinggi skala besar di Kota Bandung. Bahkan, untuk Politeknik milik Pemerintah Jawa Barat saja belum memiliki CBT ini, sehingga untuk ujian nasionalnya dilakukan di kami," ujar Tonika.
Tonika menambahkan, selain mempersiapkan era revolusi 4.0, pihaknya juga telah menyiapkan diri guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dengan melakukan bentuk kerjasama dan kolaborasi akademisi, seperti mahasiswa, dosen, maupun para peneliti ke berbagai negara ASEAN, termasuk joint research dalam rangka penerapan tri dharma perguruan tinggi dan mempersiapkan jawaban dari tantangan perkembangan zaman.
• Protes Dana Desa Tak Juga Cair, Pemerintah Desa di Tasikmalaya Serahkan Mobil Operasional ke Pemkab
Oleh karena itu, ia berharap agar para lulusan yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan atau wisuda, dapat mengabdi diri dan setia pada profesinya masing-masing, mampu menunjukan kompetensi dan kualitas profresionalnya di dunia kerja, memiliki kepedulian terhadap masalah dari pasien atau klien yang ditanganinya, sebab lulusan STIKes terlahir sebagai helper atau penolong.
"Kemudian, senantiasan mampu menjaga nama baik profesi, almamater, dan keluarga, karena dalam proses dunia kerja kendala akan selalu ditemukan, maka bila sulit untuk memecahkan persoalan tersebut, kembalilah pada almamaternya. Apalagi kami memiliki jenjang pendidikan lanjutan untuk meningkatkan kompetensi dari para lulusan," katanya.
