Tembang Jawa yang Dinyanyikan Sebelum Soeharto Meninggal, Dilantunkan Tutut Sambil Memutar Tasbih

Menurut anak sulung Soeharto, Siti Hardijanti Rukamana atau yang disapa Tutut itu tembang tersebut biasa dinyanyikan masyarakat Jawa.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
Kolase Tribun Jabar (Kompas.com/tututsoeharto.id)
tembang yang dinyanyikan Tutut untuk Soeharto sebelum meninggal 

Salah satu tembang yang dinyanyikan adalah 'Kulo Nyuwun Ngapuro (Astaghfirulloh)'.

Menurut Tutut, tembang itu merupakan bentuk istighfarnya masyarakat Jawa.

Tembang itu mengingatkan manusia terhadap dosa yang telah diperbuat.

Manusia pun diminta untuk memohon ampun dan bertaubat.

Berikut liriknya

Allah Allah
Kulo Nyuwun Ngapuro
Sekatahing doso kulo
Doso ingkang alit
Kalawan ingkang Ageng

Mboten Wonten
Ingkang saget ngapuro
Liyane kang Moho Agung
Iya Iku
Allah Asmane

Didit Hediprasetyo, Anak Prabowo dan Titiek Soeharto Bukan Orang Sembarangan, Kelasnya Internasional

Ini Sosok Anak Wiranto Amalia Sianti, Pernah Dijodohkan dengan Cucu Soeharto, Dulu Jadi Anggota MPR

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Allah Allah
Kami mohon ampunan
Atas semua dosa kami
Dosa yang kecil
Maupun yang besar

Tak ada yang
Memberikan ampunan
Kecuali yang Maha Agung
Iya itu
Allahu Akbar

Pesan Terakhir Sebelum Meninggal

Anak sulung Soeharto, Siti Hardiyanti Hastuti atau Tutut menjelaskan kenangannya bersama sang ayah sebelum presiden kedua Indonesia itu tutup usia.

Seperti yang diketahui, suami Tien Soeharto itu meninggal pada 27 Januari 2008 pukul 13.10.

Melalui tututsoeharto.id, Tutut Soeharto mengatakan sang ayah masih sempat merayakan ulang tahunnya.

Pada 25 Januari 2008, Soeharto ingin makan pizza. Dua anak perempuannya, Titiek dan Mamiek Soeharto mencari pizza.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved