Tembang Jawa yang Dinyanyikan Sebelum Soeharto Meninggal, Dilantunkan Tutut Sambil Memutar Tasbih
Menurut anak sulung Soeharto, Siti Hardijanti Rukamana atau yang disapa Tutut itu tembang tersebut biasa dinyanyikan masyarakat Jawa.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
Setelah pizza berhasil dibeli, Soeharto tiba-tiba menyanyikan lagu yang biasa dinyanyikan saat ulang tahun.
Ya, Soeharto menyanyikan lagu itu untuk Tutut yang berulang tahun pada 23 Januari.
Soeharto lahap memakan satu potong pizza.
Momen bahagia itu pun berhasil diabadikan di handphone yang dibawa Titiek.
"Bila malam itu Titiek tidak membawa HP-nya, mungkin kami tidak punya kenangan terakhir dengan bapak yang dapat kami abadikan," tulis Tutut.

Setelah merayakan ulang tahun, Soeharto bangun untuk salat Tahajud.
Kebiasaan salat Tahajud sudah dilakukan Soeharto bertahun-tahun yang lalu.
Saat akan salat Tahajud, Soeharto meminta kasurnya diputar agar menghadap kiblat.
Padahal dokter menyampaikan tidak apa-apa tak menghadap kiblat bila sedang sakit.
Namun, Soeharto kukuh meminta kasurnya diputar agar salat Tahajud menghadap kiblat.
"Saya mau menghadap kiblat."
Untuk memenuhi keinginan ayahnya, Sigit Harjojudanto memutarkan kasur Soeharto agar menghadap kiblat.
Satu hari sebelum meninggal, Soeharto berpesan kepada Tutut.
Ia meminta Tutut mendekat ke arahnya.
"Bapak mau bicara. Dengarkan baik-baik," ucapnya lirih.
