Emak Yoyo Antre Air Bersih Sampai Tengah Malam di Cimahi, Stok untuk Cuci Muka Anak Sekolah

Krisis air itu dirasakan warga Emak Yoyo (53), warga di Kampung Hujung Kidul, RT 1/7, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari
Yoyo (53) yang mengenakan kaos berwarna hijau mengantre air bersih yang diberikan petugas BPBD Kota Cimahi dan Damkar Kota Cimahi, Rabu (21/8/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI- Kemarau panjang menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Cimahi mengalami krisis air bersih.

Krisis air itu dirasakan warga Emak Yoyo (53), warga di Kampung Hujung Kidul, RT 1/7, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Emak Yoyo yang mengenakan kaos warna hijau terlihat antusias ketika satu unit mobil Damkar Kota Cimahi memasok air ke kampungnya tersebut.

Ember dan jerigen dijejerkan Yoyo bersama warga lain ketika mobil Damkar Kota Cimahi itu diparkir.

Petugas Damkar Kota Cimahi dan BPBP Kota Cimahi lalu membuka kran air tersebut, lalu satu per satu ember, jerigen dan galon diisinya.

Emak Yoyo mengaku di wilayahnya itu, khususnya di RT 1, sudah tidak ada lagi air yang biasanya diberikan perusahaan yang tak jauh dirumahnya itu.

Warga Hujung Kidul Kota Cimahi Krisis Air Bersih, Anak-anak Barangkat ke Sekolah Hanya Cuci Muka

500 Keluarga di Pamarican Ciamis Alami Krisis Air Bersih, Harus Berjalan 2 Kilometer untuk Dapat Air

"Biasanya ada dari perusahaan itu yang ngasih air tapi sudah tutup, jadi bingung mau ngambil ke mana lagi," ujar Yoyo kepada Tribun Jabar, Rabu (21/8/2019).

Yoyo pun terpaksa harus meminta ke RT lain yang menurutnya harus menunggu malam hari mengambil air bersih tersebut.

"Ada dari perusahaan dan itu d iwilayah lain, saya jadi harus ngambil air pukul 10 malam, itu buat stok besok airnya," ujarnya.

Emak Yoyo menjelaskan alasannya mengambil air pada malam hari, lantaran yang didahulukan warga sekitar diwilayah itu, jadi ia terpaksa harus menunggu malam hari untuk mengambil air bersih tersebut.

Ratusan Warga di Ciamis Antre di Sungai Saban Hari, Sudah 4 Bulan Kesulitan Dapatkan Air Bersih

BPBD KBB Tetapkan Siaga Kekeringan 1 Agustus-31 Oktober 2019, Siapkan 5 Tangki Angkut Air Bersih

Jika Yoyo tak mengambil air itu, terpaksa anaknya yang masih masih bersekolah harus cuci muka saat berangkat ke sekolah.

"Anak saya yang masih sekolah terpaksa harus cuci muka, jarang mandi juga, kalau mandi hanya dua hari sekali," ujarnya.

Yoyo mengaku air sumurnya itu sudah mengering empat bulan yang lalu dan ia terpaksa harus membeli air galon untuk keperluan memasak dan keperluan dapur lainnya.

Hal sama dirasakan Carbun (49) mengaku dampak kekurangan air dirinya beserta ketiga anaknya yang masih Sekolah Dasar harus jarang mandi dan hanya cuci muka.

"Anak saya yang masih SD terpaksa harus cuci muka, jarang mandi juga, kalau mandi hanya dua hari sekali," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved