Pemilu 2019

HEBOH Video Mobil Boks Berisi Formulir C1 yang Diubah, Ini Faktanya, Pegawai Percetakan Sampai Kesal

Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan sebuah video yang menunjukan sebuah mobil boks berstiker KPU digerebek sejumlah warga.

Editor: Theofilus Richard
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Mobil boks berstiker KPU yang viral di media sosial tengah terparkir di depan pabrik percetakan Digital Print, Condet, Jakarta Timur, Senin (22/4/2019). 

Arif, seorang karyawan, merasa geram dengan tuduhan yang diberikan ke tempatnya bekerja.

Arif membantah bila tempat bekerjanya mempunyai alat yang bisa mengubah formulir C1 sebagaimana yang dinarasikan dalam video viral.

Ia mengatakan, Digital Print merupakan pabrik penyedia spanduk yang bahan pembuatannya berbeda dengan bahan pembuatan formulir C1.

"Di sini cuma alat peraga kampanye, jadi kami enggak ada hubungannya dengan kecurangan surat suara, apaan? Media mesin kita itu spanduk yang bahannya beda," ujar Arif sambil terheran-heran.

KPU Pernah Ajukan Asuransi untuk Penyelenggara Pemilu di Lapangan, Tapi Tak Diproses Kemenkeu

Tangkapan layar video viral yang menggambarkan mobil boks berstiker KPU yang dituding berisi akab ubah C1 di Condet, Jakarta Timur
Tangkapan layar video viral yang menggambarkan mobil boks berstiker KPU yang dituding berisi akab ubah C1 di Condet, Jakarta Timur ((Tangkapan layar akun Twitter @MadinaAswaja))

Didatangi puluhan warga

Sementara itu, karyawan lain yang bernama Fikri (22 tahun), karyawan pabrik percetakan itu, menuturkan bahwa tempat bekerjanya tiba-tiba disatroni oleh banyak orang saat kejadian.

"Ada orang ke sini ramai-ramai ngakunya orang Condet sini dikiranya kita membawa surat suara," kata Fikri.

Fikri menceritakan, warga yang berjumlah sekira 20 orang itu pun meminta masuk ke dalam ruangan pabrik.

Di sana, mereka mempertanyakan banyaknya spanduk bergambar Jokowi dan tidak adanya spanduk bergambar Prabowo.

"Ini kok banyaknya Jokowi, Prabowonya mana? Harusnya kan KPU netral. Mereka itu menganggapnya kita itu sepihak, padahal itu kan karena orderannya aja," ujar Fikri.

Fikri melanjutkan, para warga mengancam bertahan di Digital Print sampai Bawaslu mendatangi tempat itu.

Namun, warga akhirnya membubarkan diri pada pukul 04.00 WIB dini hari meski Bawaslu belum tiba.

Atas kejadian tersebut, KPU Jakarta Timur merasa dirugikan.

Wage mengaku kejadian itu juga sempat mengganggu kinerja KPU Jakarta Timur.

"Yang jelas ini sempat mengganggu kondusivitas KPU Jakarta Timur lah, ini kita diserang-serang lagi tapi bisa dipastikan di sana tidak ada surat suara," ujar Wage. (Kompas.com/Ardito Ramadhan)

HASIL HITUNG KPU Pilpres 2019 Pagi Ini, 4 Daerah Lebih dari 1 Juta Suara ke Jokowi dan Prabowo

VIDEO HASIL Real Count KPU Terupdate

Sumber: Kompas
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved