Penangkapan Terduga Teroris

Terduga Teroris Batujajar Pura-pura Menyerah Sebelum Sabetkan Pisau

Sang suami yang dikenal bernama Salim Hadi Suci melakukan perlawanan sengit dengan menyabetkan pisau ke arah petugas yang berupaya menangkapnya.

Editor: Ravianto
muhamad nandri prilatama/tribun jabar
Lokasi penangkapan Salim Hadi Suci terduga teroris di Kampung Cibungur, RT 02 RW 11, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (4/4/2019) pagi. 

Laporan yang diterimanya, sebanyak empat petugas mengalami luka sabetan pisau pelaku. Mereka dirawat di RS Dustira dan RS Kasih Bunda Bandung.

"Jumlah anggota 4 yang terluka pada saat penangkapan. Terluka akibat sajam yang sengaja sudah dipersiapkan pelaku terorisme pada saat dilakukan upaya paksa penangkapan," jelasnya.

Dedi mengatakan awalnya para tersangka ini pura-pura menyerah dan tak melawan.

Polri sendiri mengedepankan langkah persuasif kepada para tersangka. Namun, kata dia, melihat kesempatan melawan, para tersangka kemudian melakukan perlawanan. 

"Ya pura-pura menyerah, tidak melakukan perlawanan. Jadi kita mengedepankan langkah-langkah persuasif terlebih dahulu, tanpa istilahnya mengedepankan langkah represif," ujarnya.

"Kita persuasif, para tersangka ini baik, tahu-tahu melihat kesempatan melawan, dia melakukan perlawanan. Kepada pelaku dilakukan dengan terpaksa yakni dilumpuhkan," imbuhnya. 

Jenderal bintang satu itu menuturkan pula bahwa para terduga teroris ini sudah mengikuti latihan serta terpapar paham radikal, sehingga melakukan perlawanan kepada aparat penegak hukum. 

"(TKP, - red) Di Jabar lah, antara Bandung dan Cimahi. Kan ada beberapa tersangka yang ditangkap. Kelompok mereka kan saya sampaikan sekitar 8 orang," kata dia. 

Sementara itu, Kepala Seksi TUUD Rumah Sakit Dustira, Mayor Bambang W, membenarkan salah satu petugas yang dirawat merupakan anggota Polda Jawa Barat.

Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto juga telah datang ke RS Dustira untuk membesuk anggota tersebut.

Densus 88 mengintensifkan penangkapan terhadap sejumlah terduga anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Sejak penangkapan di Lampung, Densus 88 Antiteror sudah menangkap 11 orang terduga teroris yang merupakan jaringan JAD.

Penangkapan dilakukan karena para terduga teroris tersebut terdeteksi berencana menyerang polisi di Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Dari 11 tersangka yang sudah dilakukan upaya paksa dari penyidik dari Densus, indikasi-indikasi penyerangan atau fai dengan sasaran aparat kepolisian itu sudah sangat jelas," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, 1 April 2019.

Salah seorang terduga teroris yang ditangkap adalah WP alias Sahid yang ditangkap di rumah kontrakannya di Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jabar, pada 28 Maret lalu.

Dedi mengatakan WP alias Sahid merupakan anggota JAD jaringan Bandung. WP alias Sahid berkoordinasi dengan jaringan Lampung dan Sibolga untuk menyerang aparat di Jawa Barat dan Jawa Timur lewat media sosial atau WhatsApp. Polisi masih memburu otak kelompok ini, yang berinisial A.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved