Begini Kata Dosen BK Soal Pelajar Jual Narkotika dan Mampu Sewa Apartemen

Penjelasan dosen bimbingan dan konseling mengenai pelajar yang produksi tembakau gorila.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: taufik ismail
mega nugraha/tribunjabar.id
Petugas Direktorat Reserse (Ditresnarkoba) Polda Jabar dan BNN Provinsi Jabar memamerkan tembakau gorilla yang dibuat oleh seorang pelajar SMA. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Seorang pelajar SMK berusia 18 tahun, Mrf, ditangkap polisi.

Mrf ditahan karena memproduksi dan menjual narkotika jenis tembakau gorila.

Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling UPI, Dr Ipah Saripah, mengatakan ada beberapa faktor yang membuat Mrf berlaku demikian.

"Beberapa faktor penyebab bisa datang mulai dari faktor internal dan eksternal," ujar Ipah Saripah kepada Tribun Jabar saat dihubungi, Selasa (19/3/2019).

Ipah Saripah mengatakan faktor internal berangkat dari dalam diri.

Umumnya remaja seusia Mrf sedang mengalami masa pencarian identitas atau jati diri, penuh rasa ingin tahu, dan mencoba-coba, karena sebagai bentuk eksistensi atau ingin diakui.

Faktor ekternal berasal dari luar, di mana Mrf dipengaruhi dari tontonan, imitasi, atau pun pengaruh teman yang mendapatkan keuntungan secara instan.

Melihat apa yang menimpa Mrf, menurut Ipah, karena kasus telah masuk ranah perilaku kriminal, maka Mrf perlu mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

Namun dalam kasus tersebut Mrf termasuk sebagai ABH (Anak yang Berhadapan dengan Hukum).

"Artinya ia tetap berhak mendapatkan pendampingan sesuai peraturan yang berlaku," ujarnya.

Ipah mengatakan kekhwatiran dampak setelah perbuatan Mrf akan sangat mungkin menjadi korban bullying karena tindakannya, baik di lingkungan masyarakat atau sekolah.

Oleh karena itu menurutnya, Mrf termasuk ke dalam bentuk pendampingan,

Mrf harus berani menerima konsekuensi perbuatannya dan menyiapkan diri dalam menghadapi reaksi (bullying) dari lingkungan.

Agar tidak mengulang peristiwa yang menimpa Mrf, Ipah mengatakan pencegahan sebelumnya sebetulnya bisa datang dari lingkungannya.

Di antaranya dari rumah, di mana komunikasi berjalan efektif antara orang tua dan anak.

"Ada tiga hal yang patut diajarkan terhadap anak 3R: Respect, Relationship, Responsibility," ujarnya.

Selain di rumah, sekolah pun ikut andil dalam mengoptimalkan pembelajaran, termasuk peran Guru BK dan pergaulan positif dengan teman sebaya.

Faktor lainya juga didukung masyarakat yang perlu kerja sama dan monitoring mengenai perilaku-perilaku yang dipandang mencurigakan atau menyimpang.

6 Fakta Pelajar SMA di Bandung Jualan Tembakau Gorila, Tinggal di Apartemen dan Jualan Via Instagram

Pelajar SMA di Bandung Jadi Produsen Tembakau Gorila, Produknya Dijual sampai Ambon

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved