Pelajar SMA N 5 Padang Demo dan Mogok Belajar, Tuntut Kepsek Lengser, Belajar Kalau Ada Keputusan
Para pelajar SMA Negeri 5 Padang menggelar demontrasi dan aksi mogok belajar, Senin (11/3/2019). Tuntut kepala sekolah lengser dari jabatan
"Ini aspirasi kami saja," ungkapnya.
Ia mengatakan, aksi yang dilakukan ini tidak ada anarkis.
• Bus Kelas Keliling Senilai Rp 600 Juta di Cianjur Mangkrak Tiga Tahun, Bodinya Mulai Berkarat
Mereka usahakan untuk tidak anarkis.
"Ketidakjelasan ini bukan dari kami, tapi dari Bundanya sendiri," katanya.
Dia memberi contoh saat siswa membuat sebuah acara.
Semua perencanaan sudah matang termasuk jumlah biaya dan waktu pencairan.
"Jauh-jauh hari sudah di ACC oleh Bunda, tapi tepat pada hari H-11 dibatalkan secara tiba-tiba, dengan alasan tidak adanya dana dan kejelasan yang pasti," katanya.
Kondisi itulah yang ia ungkit bersama siswa lainnya.
Siswa pun menyayangkan penghargaan yang didapatkan kepala sekolahnya dari pihak luar.
"Bunda di luar sekolah, dan di dinas mendapat penghargaan inovatif kemarin ini, dilihat sebagai kepala sekolah yang baik," katanya.
Tapi di dalam sekolah baginya tidak seperti itu.
Kepala sekolah tidak pantas mendapaktkan penghargaan tersebut.
"Kami di sini ditekan, seperti anak Tari, dan anak palang merah remaja (PMR). Saat anak PMR pergi lomba, tidak didanai, uang makan tidak ada, dan ketika sudah bawa sembilan piala juara umum. Bunda ikut foto-foto," katanya.
• Amalan Sunah dan Keistimewaan Bulan Rajab Menurut Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Khalid Basalamah
Siswa SMA Negeri 5 Padang lakukan demo terhadap kepala sekolahnya, pada pagi setelah upacara bendera di lapangan dalam sekolah, Senin (11/3/2019).
Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Padang, Yeni Putri ketika dikonfirmasi menuturkan tadi pagi setelah dirinya datang masih tetap salaman dengan anak-anak.