Pelantikan Gubernur Jabar
Ini Harapan dari Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna kepada Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum
Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna menginginkan, kepemimpinan baru periode 2018-2023 itu dapat menghapuskan diskriminasi yang . .
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur dan Wakil Gubernur baru, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum diharapkan lebih memperhatikan lagi kaum disabilitas di Jawa Barat.
Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna menginginkan, kepemimpinan baru periode 2018-2023 itu dapat menghapuskan diskriminasi yang kerap dialami kaum disabilitas.

"Harapannya, dengan dilantiknya gubernur dan wakil gubernur yang baru, kawan-kawan disabilitas ada harapan dan titipan. Disabilitas di Jabar banyak jumlahnya, sekitar 3-5 persen dari total penduduk Jabar. Dan atmosfer diskriminasi terhadap kaum disabilitas masih terasa. Bahwa masih adanya perbedaan hak dan kewajiban dan masih minimnya bentuk perhatian dari pemerintah masih kita rasakan," ujar Humas PSBN Wyata Guna, saat dihubungi Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Rabu (5/9/2018).
• Polres Cirebon Kota Selidiki Indikasi Pelaku Usaha Ikut Buang Sampah ke TPSS
• Bayi Kembar Siam Asal Subang Sudah Bisa Dioperasi, Pihak RSHS Tunggu Kesiapan Keluarga
Dia menjelasakan, bentuk diskriminasi yang kerap kali dialami kaum disabilitas misalnya adalah akses sarana publik.
Dikatakannya, masih banyak gedung-gedung pemerintah yang sangat sulit diakses.
"Selain itu sarana informasi di dinas-dinas juga sulit diakses kaum disabilitas. Bagaimana kita sendiri tahu informasi mengenai pemerintahan kalau aksesnya saja sulit," kata Suhendar.
Pihaknya berharap, pemerintahan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul dapat membuat kebijakan yang mengurangi, bahkan menghapus diskriminasi-diskriminasi tersebut.

Dia ingin, kaum disabilitas bisa sejajar dengan masyarakat lainnya.
"Dengan adanya gubernur baru kita masih ada harapan, karena diskriminasi ini kan jadi suatu hal yang tabu dibicarakan teman-teman disabilitas sebenarnya. Kita sudah puluhan tahun berjuang, walaupun sampai saat ini belum kita rasakan perubahan ini. Sekarang, paling tidak dengan kebijakan yang akan dia lahirkan, bisa mengurangi bahkan menghapus diskriminasi itu," kata Suhendar. (*)