Serangan Bom di Surabaya
Fakta Soal Terduga Teroris Ini Bikin Tri Rismaharini Terkejut Hingga Singgung Menteri
Dalam kesempatan tersebut, Tri Rismaharini sempat memasuki rumah indekos terduga teroris.
TRIBUNJABAR.ID- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengunjungi lokasi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga keluarga teroris di di kawasan Manukan Kulon, Surabaya, Selasa (15/5/2018) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Tri Rismaharini sempat memasuki rumah indekos terduga teroris.
Kepada awak media, Tri Rismaharini mengatakan rumah indekos terduga teroris tampak seperti rumah biasa pada umumnya.
Hal yang membuat Risma kaget adalah saat mengetahui bahwa keluarga terduga teroris tersebut belajar merakit bom dari internet.
Kadir Ungkap Kondisi Terakhir Gogon Srimulat Sebelum Meninggal, Muncul Tanda-tanda 'Mematikan' https://t.co/6qHzEGH3ma via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 15, 2018
"Belajarnya dari internet, Menkominfo harusnya bisa blokir itu," ujar Tri Rismaharini sebagaimana dikutip dari Kompas TV.
Guna menanggulangi maraknya terorisme di Surabaya, Risma juga telah menyiapkan alat atau sistem untuk menanggulangi.
"Kita sudah punya alatnya, Insya Allah kita akan terapkan, kita punya sistem, RT/RW yang akan report," kata Tri Rismaharini.
Risma juga mengatakan bahwa keluarga terduga teroris yang baku tembak dengan anggota Densus 88 ini adalah warga asli Surabaya dan merupakan adik kandung dari teroris di Rusunawa, Sidoarjo.
"Warga Surabaya, adiknya yang di rusunawa, adik kandung," katanya.
Baca: Jadi Juara Favorit di Bidang IT, Anak Cerdas Asal Bandung Ini Ingin Berantas Hacker Negatif
Kronologi baku tembak
Berikut Kronologi penggerebekan teroris di Surabaya:
- Pukul 17.20 WIB, Tim Densus 88 menyergap terduga teroris tetapi terjadi perlawanan, akhirnya terduga teroris ditembak
- Pukul 18.00 WIB polisi lakukan sterilisasi jarak 500 meter.
-Pukul 18.35 WIB, Ambulans Inafis dan Bidokes Polda Jatim membawa jenazah terduga teroris ke RS Bhayangkara.
Risma pakai rompi anti peluru
Tri Rismaharini memakai rompi anti peluru oleh polisi saat mengunjungi lokasi baku tembak.
Tri Rismaharini datang bersamaan dengan diledakkannya bom oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri.
Bom itu didapat dari kos-kosan teroris.
Gara-gara Kaos '2019 Ganti Presiden', Debat Kedua Pilgub Jabar Berakhir Ricuh https://t.co/opUCP2erR7 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 15, 2018
Warga tak menyangka tetangga mereka terduga teroris
Lokasi baku tembak adalah kawasan padat penduduk yang dipenuhi rumah indekos.
Di salah satu indekos itulah, keluarga terduga teroris tinggal.
Warga sekitar tak menduga tetangga mereka selama ini adalah terduga teroris.
Pasalnya, selama tinggal di indekos, terduga tak pernah menunjukkan gelagat yang mencurigakan.
Baca: Ini Alasan Wali Kota Cimahi Dilema Jika Perusahaan Tutup karena Masalah IPAL
"Kenal orangnya tapi tak pernah ngomong-ngomong, enggak begitu dekat," ujar warga saat diwawancarai Kompas TV, Selasa malam.
Warga mengaku terduga teroris tinggal di kawasan tersebut sekira satu tahun yang lalu.
"Satu tahunan mungkin," ujar warga.
Indekos tersebut diduga dihuni oleh lima orang, yakni seorang laki-laki, seorang wanita dan tiga anak-anak.
Selama itu, wanita terduga teroris bermata pencaharian sebagai pedagang.
Sebelum Meninggal, Ki Enthus Sempat Muntah-muntah, Nyawanya Tak Tertolong, Akibat Serangan Jantung ? https://t.co/36fja0jA97 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 15, 2018
Namun warga tak mengetahui pasti barang dagangan apa yang dijual oleh terduga.
Sedangkan untuk yang laki-laki, warga mengaku jarang bertemu.
Keluarga terduga teroris juga dikenal baik dan ramah.
"(Terduga teroris) sebagai ibu rumah tangga, ke pasar jualan, gak tau jual apa, yang laki-laki belum pernah ketemu," kata warga.
"Punya anak tiga, orangnya baik, ramah," pungkasnya.
Baca: Tak Hanya Persib Bandung, 2 Klub Ini Punya Duet Maut, Pesaing Jonathan Bauman-Ezechiel N Douassel
Terduga teroris sempat didatangi orang asing
Sementara itu, Alif Bachtiar, salah seorang warga di kawasan Sikatan, mengatakan saat ini telah ada lima orang yang dibawa oleh tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.
"Kalau tidak salah ada lima mas, yang dibawa istri sama tiga anaknya, kayaknya suaminya tewas tadi ditembak," kata Alif.
Sebelum terjadi baku tembak, Alif mengaku melihat beberapa orang tiba di rumah kos terduga teroris tersebut.
Menurutnya, orang yang menghampiri terduga teroris tersebut mengendarai sepeda motor.
"Tadi ada yang datang bawa sepeda motor, terus ada yang diangkut bawa mobil travel," lanjutnya. (Fachri Sakti Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Usai Kunjungi Lokasi Baku Tembak, Risma Beberkan dari Mana Asal Teroris Belajar Merakit Bom