Pengusaha Pasar Malam: 'Hanya Saat Hujan Saja KO, Omsetnya 'Kering'
Sayangnya, terangnya kelap-kelip lampu tak dapat membuat mendung yang sedari tadi bergelayut di langit Tanjungsari.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Menjelang malam, rangkaian lampu yang dipasang di wahana-wahana yang ada di Pasar Malam Jaya Mandiri Grup mulai menyala.
Gemerlap lampu-lampu dari pasar malam yang digelar di Alun-alun Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, tersebut, Rabu (14/2/2018) terlihat jelas bahkan dari jauh.
Sayangnya, terangnya kelap-kelip lampu tak dapat membuat mendung yang sedari tadi bergelayut di langit Tanjungsari.
Saat hujan mulai turun, pengujung pun berlarian mencari tempat berteduh, tak sedikit yang memutuskan untuk pulang dibanding menikmati ramainya pasar malam lebih lama.
Baca: Aher Resmikan Operasional Jarkomluhdes di 375 Desa
"Pulang saja, mau main juga kebasahan mah tidak enak, nanti sakit," ujar Nurul Maulida (19), pengunjung pasar malam.
Bukan hanya Nurul yang memilih pulang saat gerimis mulai turun, banyak pengunjung lain yang bergegas pulang dengan alasan takut hujan semakin deras.
"Hujan itu musuhnya pasar malam," ujar Tatang Nurul Khoer (37), pengurus pasar malam, ketika ditemui Tribun Jabar di depan wahana bianglala.
Menggelar pasar malam di musim hujan, menurut Tatang Nurul Khoer, sama saja seperti berjudi dengan nasib.
Tak seperti di musim kemarau, pengunjung pasar malam di musim hujan terbilang sedikit, para pengunjung pun tak pernah lama berkeliling pasar malam.
"Setelah mulai gerimis ya banyak yang bubar, hanya sedikit yang bertahan," ujar Tatang Nurul Khoer. Tangannya menengadah, mengecek derasnya hujan.
Baca: Gubernur Aher Lantik 7 Penjabat Sementara Bupati dan Wali Kota
Keuntungan pasar malam, yang sejak awal memang tidak menentu, akan semakin merosot saat digelar di musim hujan.
Seringkali pengurus justru rugi dan harus menombok modal yang digunakan untuk menggelar pasar malam.