Harga Beras Naik, Pedagang: Hoyong Mah Normal Deui
Penyebabnya diketahui di sejumlah daerah pertanian mengalami gagal panen akibat hujan yang terjadi terus menerus.
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ravianto
"Yang beli alhamdulillah lancar. Hoyong (keinginan) mah normal deui (lagi), harga turun tidak seperti kemarin-kemarin," katanya.
Sementara itu, salah seorang pembeli di Pasar Soreang, Heni mengungkapkan dirinya terpaksa membeli beras dengan harga yang tinggi. Sebab barang tersebut merupakan bahan kebutuhan pokok yang harus ada.
Baca: PKS Bantah Minta Mahar Terkait Pencalonan Pasangan Brigjen Siswandi-Euis Fetty di Pilwalkot Cirebon
Baca: Negara Gurem Bisa Kandaskan Skor 4:1 untuk Indonesia, 5 Fakta Ini Bikin Merinding Sekaligus Melongo!
Ia menuturkan, jika pembelian beras dikonsumsi untuk keluarganya. Katanya, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Ia berharap agar harga beras bisa kembali normal seperti biasa.
Sementara Bupati Bandung Dadang Nasser mengatakan beras lokal memang harus naik harganya. Agar petani lokal bisa merasakan harga beras yang bagus.
"Setelah dicek saya kan operasi pasar naiknya Rp 1.500 sampai Rp 2000. Saya lihat harga beras premium ternyata yang naik yang harganya di atas Rp 10 ribu," ujarnya di Soreang.
Selain itu menurut Dadang, masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bandung juga jangan sampai ketergantungan beras.
Dikatakannya masyarakat bisa mengganti beras dengan umbi-umbian seperti singkong, ubi dan talas. Selain beras hasil pertanian berupa umbi-umbian juga harus laku. (*)
Miris, Dua Remaja Ini Bunuh Tunawisma Hanya Karena Mengira Itu Akan Jadi Lucu https://t.co/8o0S3H2Mq7 #TribunJabar pic.twitter.com/zEb06ccTvA
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 15, 2018
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/pedagang-beras-di-pasar-simpang-purwakarta_20170725_121601.jpg)