Ini Harapan Menristekdikti Saat Membuka Pendidikan Bela Negara Ke-32 di Unsil Tasikmalaya
Dalam upacara itu, sebagai pembina upacara Menristekdikti pun menyematan pin kepada sejumlah anggota pelatih PBN ke -32 di Universitas Siliwangi.
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.CO.ID, TASIKMALAYA - Menteri riset teknologi dan pendidikan tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir memimpin upacara pembukaan pendidikan bela negara (PBN) ke-32 tahun akademik 2017/2018 di Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Senin (8/1/2018).
Upacara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini diikuti seluruh mahasiwa baru angkatan 2017/2018 di tengah lapangan kampus tersebut.
Dalam upacara itu, sebagai pembina upacara Menristekdikti pun menyematan pin kepada sejumlah anggota pelatih PBN ke -32 di Universitas Siliwangi.
Secara resmi PBN dibuka oleh Menteri Nasir diiringi dengan dentuman meriam 3 kali, yang sontak membuat alarm kendaraan di pelataran parkiran kampus berbunyi.
Baca: Sekda Garut Mengundurkan Diri, Bupati Rudy Gunawan Tanggapi Seperti Ini
Di tengah suasana berawan Kota Tasikmalaya hari ini menteri Nasir menyampaikan bahwa bela negara penting di kalangan mahasiswa.
"Wawasan bela negara sangat penting diterapkan di kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa di Unsil maupun di universitas lainnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk menghalau gerakan radikalisme," kata Menteri Nasir.
Selain itu lewat program pendidikan bela negara ini diharapkan mahasiswa bisa bersaing dalam persaingan global.
Pemain ini Pilih Boca Juniors Ketimbang Persib hingga Fans Ingin Persib Datangkan Striker Lokal https://t.co/7gWXsKGK5w via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 8, 2018
"Program pendidikan ini salah satu upaya menerapkan cinta tanah air agar lewat bela negara mahasiswa mampu bersaing di tengah persaingan globalisasi," ucap Menteri Nasir.
Menurutnya, pendidikan bela negara di kampus Siliwangi ini untuk mendorong mahasiswa agar bisa lebih nengikuti perubahan yang tengah terjadi.
"Lewat program ini pula kami akan terus mendorong mahasiswa jadi pendorong perubahan, problem solver bagi negara lewat wawasan berkebangsaan," ujarnya.
Menristekdikti menyadari budaya global membuat batas-batas antarbangsa menjadi kabur.
Adanya PBN diharapkan mampu meminimalisir pergeseran ideologi, ekonomi, sosial, budaya, bahkan pertahanan dan keamanan.
Acara ini juga dihadiri oleh Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya, dan juga Rektor Universitas Siliwangi Rudi Priyadi.
Dalam kunjungan kerja ke Tasikmalaya, Menristekdikti juga meresmikan Gedung Fakultas Teknik Universitas Siliwangi dan akan memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) di Cipasung. (*)