Peristiwa G30S PKI
Banjir Darah Pasca-G30S/PKI Dimulai Setelah Ormas dan Warga Sipil Dipersenjatai
Pangdam Diponegoro Brigjen Suryo Sumpeno mendengar kabar terjadinya Gestapu ketika ia sedang minum kopi bersama istri di rumahnya di Semarang.
TRIBUNJABAR.CO.ID - Setelah Pangkostrad Soeharto mengumumkan bahwa aksi G30S didalangi orang-orang PKI, maka satuan-satuan pasukan TNI AD di daerah segera melakukan tindakan dan operasi pembersihan.
Jawa Tengah menjadi target khusus lantaran menjadi basis kekuatan PKI waktu itu.
Pangdam Diponegoro Brigjen Suryo Sumpeno mendengar kabar terjadinya Gestapu ketika ia sedang minum kopi bersama istri di rumahnya di Semarang.
Merasa ada sesuatu yang salah, ia langsung mengumpulkan bawahan dan stafnya.
Tujuh Peristiwa Besar Umat Islam yang Terjadi di 10 Muharram, dari Nabi Adam sampai Nabi Musa https://t.co/bDu1fbG0Eh via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 30, 2017
Brigjen Surya memerintahkan mereka tetap tenang hingga situasi menjadi jelas.
Seperti disebut dalam buku Menyeberangi Sungai Air Mata: Kisah Tragis Tapol '65 dan Upaya Rekonsiliasi, dalam pertemuan itu hadir juga Letnan Kolonel Usman yang membuat Brigjen Suryo sempat berpikir sejenak.
Pasalnya tidak seperti biasanya, Letkol Usman saat itu membawa pistol di pinggangnya.
Seusai pertemuan, Brigjen Suryo Sumpeno mengumumkan kepada masyarakat agar tetap tenang, tidak bertindak sendiri-sendiri, dan menunggu perintah selanjutnya.
Brigjen Suryo Kemudian bertolak ke Magelang mengendarai jipnya. Di Akademi Militer Magelang, ia menjelaskan situasi kepada para pembantunya.
Hadir juga dalam pertemuan itu komandan dari Yogyakarta Kolonel Katamso.
Setelah briefing di Magelang, Brigjen Suryo memutuskan untuk kembali ke Semarang lewat Salatiga.
Dalam perjalanan, ketika ia menyetel radio, ia dengar bahwa anak buahnya mendukung Gestapu (Gerakan September 30).
Mereka adalah Letnan Kolonel Usman yang ketika menghadap bersenjata pistol dan Kolonel Suhirman.
Kasihan, Tukang Bakso Ini Jadi Korban Hoax, Pendapatannya Turun sampai 60 Persen https://t.co/hG6aXF8Mfm via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 30, 2017