Berawal dari 2 Ekor Sapi, Peternak Ini Jadi Jutawan. Begini Lika-Liku Usahanya

Aep memiliki pengalaman inspiratif yang mungkin patut dicontoh peternak lain, terutama generasi muda

Penulis: Cipta Permana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Cipta Permana
Aep, peternak sapi perah di Desa Sukawana, Kecamatan Pangelangan, Kabupaten Bandung, Kamis (7/9/2017). 

Kisah pilu sempat dialami Aep pada sekitar tahun 2009. Kala itu, ia hampir putus asa karena salah memberi pakan bagi 13 ekor sapi.

Karena sulitnya mencari lahan rumput dan mahalnya harga konsentrat, ia mencoba memberikan sekam padi sebagai nutrisi tambahan bagi sapi perah.

Harga sekam padi jauh lebih ekonomis, sekitar Rp 1000 per kilogram. Gara-garaa itu, lambat laut yang terjadi adalah beberapa ternaknya justru sakit, lemas, bahkan tidak mampu berdiri.

Baca: Pengamat: Gerindra Cabut Dukungan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu, PKS Harus Perbaiki Komunikasi

Ia khawatir dan segera menghubungi dokter hewan untuk mengobati sapi-sapinya tersebut.

"Bapak mah udah pasrah waktu itu, cuma dukungan dari keluarga untuk jangan nyerah, ditambah usaha dan doa, akhirnya semuanya normal lagi. Bapak enggak mau coba-coba lagi ngasih pakan sampai sekarang," ucapnya.

Sejak itu, Aep lebih memperhatikan kondisi dari para hewan ternaknya, mulai dari faktor kesehatan, kondisi kandang, dan manajemen pakan.

Karena kegigihan dan konsistensinya dalam pemeliharaan ternak, ia terpilih menjadi kandidat dan menjadi juara dalam program Farmer2Farmer yang diselenggarakan oleh produsen susu, Frisian Flag Indonesia.

"Waktu itu dapat undangan untuk mengikuti program Farmer2Farmer, terus terpilih di bulan April 2016 untuk mendapatkan pelatihan langsung dari peternak Belanda, Mr Minne Hoftman," ujar Aep.

Pelatihan selama satu bulan itu mengenai cara mengurus sapi perah yang baik dan benar.

"Terus diterapkan ilmunya seperti pemberian pakan, waktu pemerasan susu sapi, pembuatan silase, sampai pemeliharaan pedet (anak sapi) dan Alhamdulillah 2017 ini bapak terpilih jadi juara dari program itu," katanya.

Berdasarkan pantauan Tribun, kondisi di kandang sapi Aep tergolong cukup bersih, dengan ukuran sekitar 6x5 meter yang diisi oleh 8 ekor sapi per kandang.

Sapi-sapi perah itu pun leluasa bergerak.

Di lokasi yang sama, Ketua umum KPBS, Aun Gunawan mengatakan terkait produksi susu, KPBS kini menghasilkan 80 ton/hari.

Capaian ini pun diakuinya sejak kebangkitan beberapa waktu lalu. Sebab, pada 2013-2015 kapasitas produksi ini hanya mencapai 60 ton/hari saja.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved