Detik-detik Mencekam yang Membuat Trauma Keluarga Eggy Saat Diserang Sopir Angkot
Saat dalam perjalanan di Jalan BKR, mereka melihat ada iringi-iringan angkot yang hendak. Eggy yang mengemudikan mobil itu pun sempat menepikan mobiln
Penulis: dra | Editor: Machmud Mubarok
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Ken (25) terus memeluk anaknya yang masih balita, Kaisya (1). Ibu dan anak ini merupakan penumpang mobil Toyota Avanza yang dikemudikan oleh suami Ken, Eggy Muhammad (29).
Insiden yang tak terlupakan dan membuat trauma dialami oleh mereka. Mobil berwarna silver berplat hitam dengan nomor polisi D 1167 UF dirusak oleh sekelompok orang diduga sopir angkot yang hendak mengikuti demo di Gedung Sate, kemarin. Pengrusakan dilakukan di Jalan BKR tepatnya di dekat persimpangan Jalan BKR - Jalan Sriwijaya depan kantor asuransi ABDA.
"Kami semua trauma termasuk anak saya," ujar Ken sambil menggendong Kaisya sat berbincang dengan Tribun di Markas Polsek Regol, Jalan Moh. Toha, Kota Bandung.
Baca: Ini Daftar Nama yang Disebut-sebut Menerima Uang Proyek E-KTP
Baca: Kawasan Pasteur Disergap Banjir, Arus Lalu Lintas Dua Arah Sempat Terputus
Baca: Kasus Korupsi E-KTP Libatkan Nama-nama Besar, KPK Berharap Politik Tidak Goyang
Pengrusakan itu terjadi saat Ken, Eggy, Kaisya beserta kakak Eggy, Depi KN (30) dan orang tua Eggy, Asep Kusmara (55) dan Neneng Darmayanti (53) berangkat dari kediamannya di Komplek Margahayu Kencana, Kelurahan Margahayu Selatan, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Mereka hendak menjemput anggota keluarga lain di Purwakarta.
Saat dalam perjalanan di Jalan BKR, mereka melihat ada iringi-iringan angkot yang hendak. Eggy yang mengemudikan mobil itu pun sempat menepikan mobilnya ke pinggir.
"Tetapi tiba-tiba ada yang memukul bagian belakang mobil. Lalu ada juga yang teriak-teriak, online-online, kami dikiranya taksi online," katanya.
Seluruh anggota keluarganya yang berada di dalam mobil pun panik. Istri, ibu, dan kakaknya berteriak meminta orang-orang untuk berhenti merusak mobilnya. Namun, orang-orang tersebut masih tetap melakukan aksinya.
"Semuanya yang di dalam panik, dan teriak-teriak. Istri saya teriak-teriak 'bukan online, bukan online'," kata Eggy menirukan suara istrinya.
Keadaan pun semakin tak karuan. Orang-orang tersebut terus merusak bahkan, Eggy sempat mendapatkan pukulan dari salah satu dari kelompok itu.
"Ada yang mencoba mengambil kunci mobil. Saya tahan, saya didorong-dorong supaya keluar, tapi saya tetap bertahan,lalu ada yang memukul kepala saya. Baru berhenti setelah polisi datang," kata pria yang bekerja di perusahaan swasta bidang peternakan di Bandung.
Sementara, Depi KN menuturkan, insiden tersebut masih membekas dibenaknya. Sebab, Depi yang duduk dibangku belakang, sempat terkena bongkahan batu yang dilempar dari arah belakang.
"Lutut saya sempat kena batu yang dilempar dari belakang.
Saat insiden itu terjadi, ia dan keluarganya tak mampu melawan lantaran kurang jumlah. Ia pun hanya bisa berteriak agar para perusak berhenti melakukan pengrusakan. (dra)