Efisiensi Anggaran di Pemkot Bandung

Pemkot Bandung Memberlakukan Efisiensi: Kurangi Biaya Makan dan Minum Hingga Rapat di Hotel

Erwin mengatakan, sudah ada beberapa dinas di lingkungan Pemkot Bandung yang melakukan efisiensi anggaran tersebut di antaranya Diskominfo.

Bandung.go.id
Balai Kota/Kantor Pemerintah Kota Bandung. Pemkot Bandung sudah melakukan efisiensi anggaran melalui pengurangan pos belanja barang dan jasa setelah dana transfer daerah berkurang hingga ratusan miliar rupiah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemkot Bandung sudah melakukan efisiensi anggaran melalui pengurangan pos belanja barang dan jasa setelah dana transfer daerah berkurang hingga ratusan miliar rupiah.

Efisiensi tersebut juga sebagai tindaklanjut instruksi Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi terkait pengurangan pos belanja barang dan jasa yang akan diambil dari biaya listrik, pemakaian air, dan jamuan di seluruh kantor Pemprov Jabar.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan, terkait hal itu pihaknya sudah berdiskusi dengan beberapa kepala dinas bahwa memang banyak pengurangan dari mulai biaya makan dan minum (mamin), rapat di hotel dan kegiatan yang tidak perlu lainnya.

"Tapi kata kadis walaupun ada pengurangan, tetapi tidak mengurangi kualitas dan kinerja. Jadi ada beberapa hal yang dikurangi, rapat-rapat di hotel ada tapi berkurang, terus mamin banyak pengurangan juga," ujarnya di Balai Kota Bandung, Senin (13/10/2025).

Erwin mengatakan, sudah ada beberapa dinas di lingkungan Pemkot Bandung yang melakukan efisiensi anggaran tersebut di antaranya Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung.

"Ada beberapa dinas, kemarin Diskominfo juga ada pengurangan CCTV dan lain-lain. Otomatis kalau ada pengurangan semua program agak dikurangi, jadi lebih ke skala prioritas," katanya.

"Ya mungkin ada hal-hal yang tidak perlu, dikurangi. Tapi semua pembangunan berjalan, layanan dasar juga tidak terganggu," ucapnya.

Menurutnya, dengan kondisi tersebut Pemkot Bandung memang perlu melakukan penghematan termasuk dalam penggunaan listrik dan air hingga di sekolah seperti yang dilakukan oleh Pemprov Jabar.

"Semua perlu melakukan penghematan kalau posisinya gak ada orang matiin lampu, itu kan penghematan juga jangan sampai mubazir. Menurut saya instruksi gubernur bagus ya," kata Erwin.

Sebelumnya, dana transfer daerah ke Pemkot Bandung, berkurang ratusan miliar hingga akhirnya Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan memutuskan untuk melakukan efisiensi di berbagai sektor.

Farhan mengatakan, penghematan pertama yang akan dilakukan adalah belanja pegawai, sehingga pihaknya akan melihat proses secara lebih selektif, khususnya untuk pendaftaran dan pengelolaan pegawai tidak tetap.

"Dana transfer daerah kita kehilangan hampir Rp 600 miliar rupiah, maka kita melakukan banyak penghematan (efisiensi)," ujar Farhan beberapa waktu lalu.

Kemudian, kata Farhan, pihaknya juga sudah melakukan efisiensi operasional, perjalanan dinas luar negeri, dan mobil dinas baru. Dengan efisiensi ini Pemkot Bandung bisa menghemat anggaran dengan jumlah cukup besar.

"Banyak lah, pokoknya kita berhasil menghemat sampai hampir Rp 300 miliar. Selebihnya kita akan memanfaatkan pembiayaan dari silpa (sisa lebih perhitungan anggaran," kata Farhan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved