Relawan Gelar Terpal, Anak-anak Berdatangan dan Semangat Belajar Meski Ditempa Panas

Untuk menyampaikan materi-materi tersebut, Bubun sendiri dibantu para relawan pengajar diantaranya Rismawaty (19), Deni Wahyu (23), Sabila Surya (18), Irvan Feriansyah (18), Fajar Muhamad (18), Shinta Puspita (17), Anggi Nugraha (18), Triyana Mega (17), Ade Indra (19), Dandy Nurdiansyah (18), dan Rantoyo Sudrajat (18).

"Materi-materi itu tidak semuanya disampaikan saat pertemuan. Tapi secara bergantian setiap minggunya. Kami lakukan agar anak-anak tidak bosan," ujarnya.

Bubun mengatakan, biaya operasional belajar mengajar di TPAZ hanya biaya yang dikumpulkan secara patungan oleh para relawan pengajar. Uang patungan tersebut digunakan untuk membeli berbagai alat keperluan untuk menunjang proses belajar mengajar.

Untuk buku yang digunakan, ujar Bubun, kebanyakan relawan pengajar mendapat bantuan dari beberapa orang yang peduli dengan pendidikan. Meski demikian, proses belajar mengajar tepat berlangsung optimal.

"Hanya saja suka kasian, kalau musim hujan mereka harus minggir ke ponggir imah warga. Kalau musim panas ya kepanasan. Tapi salut sama anak-anak yang tetap semangat ikut belajar si TPAZ," kata dia.

Kedepan, ujar Bubun, pihaknya bersama para relawan pengajar lainnya bisa membuatkan tempat yang nyaman bagi para anak-anak sebagai tempat belajar mengajarnya. Selain itu, TPAZ juga bisa si setiap desa, kecamatan atau pun kabupaten/kota di Indonesia.

"Kami semua memiliki spirit dan cita-cita yang sama, yakni menjadikan TPAZ sebagai media pengembangan generasi muda yang berkarakter, berakhlak, berwawasan luas dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi di Indonesia, ” ujar Bubun. (*)