Mengenal Tindakan Induksi Pada Proses Persalinan, Wajib Baca!
Jika setelah tanggal perkiraan kelahiran bayi Anda belum juga menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan, maka. . .
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Dedy Herdiana
Ada berbagai metode yang dapat dilakukan untuk menjalani induksi. Opsi yang diambil sangat bergantung pada kondisi dan permasalahan yang dihadapi masing-masing wanita.
Menyapu selaput pada leher rahim
Sebelum menjalani induksi, dokter akan menjalankan penyapuan membran atau penyapuan leher rahim untuk memicu proses persalinan.
Cara ini dilakukan dokter atau bidan dengan menyapukan jari mereka di sekeliling leher rahim untuk memisahkan lapisan kantung ketuban dengan leher rahim.
Saat pemisahan, terjadi pelepasan hormon prostaglandin yang berperan memicu persalinan.
Umumnya proses ini dapat membuat Anda merasa tidak nyaman dan menyebabkan sedikit pendarahan.
Jika pengelupasan membran tidak berhasil memicu persalinan, maka dokter akan menawarkan opsi induksi.
Proses tersebut dijalankan dengan mekanisme sebagai berikut:
-Gel, atau pessary (seperti tablet) akan dimasukkan ke vagina untuk memicu kontraksi.
-Perlu waktu 1 hari bagi pessary untuk dapat bereaksi.
Jika tidak terjadi kontraksi hingga 1 hari kemudian, dokter mungkin akan menawari Anda pessary atau gel berikutnya.
Setelah kontraksi terjadi, persalinan dapat dilakukan secara normal. Namun ada kalanya dibutuhkan infus hormon untuk mempercepat persalinan.
Mematangkan leher rahim
Dilakukan dengan mengonsumsi hormon prostaglandin sintetis melalui mulut atau meletakkannya di dalam vagina. Pada kasus lain, kateter dengan balon kecil dapat juga digunakan dengan cara dimasukkan melewati bukaan serviks.
Memecahkan air ketuban